Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tuhfah!. Tokoh Sufi Wanita Yang Disangka Gila

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat datang kembali di brebes.net pada artikel kali ini kita akan membahas kisah tuhfah sang tokoh sufi wanita yang disangka gila tuh Fah radhiyallahu Anhu Sufi wanita sezaman dengan Sari as sakati radhiyallahu Anhu begitu taknya kepada Allah akhirnya tuhfah dianggap gila oleh majikannya sehingga Ia dimasukkan ke rumah sakit jiwa tiba-tiba seorang Sufi ingin menebusnya tapi majikan tuhfah yang semula menjual harga tinggi akhirnya malah membebaskannya Bahkan mereka akhirnya menjalankan ibadah haji bersama-sama sampai tuffah meninggal dunia tuhfah 

adalah budak yang Sufi Sufi wanita tuhfah hidup sezaman dengan Sufi Sari as sakati yaitu sekitar tahun 250 Hijriyah atau tahun 853 Masehi adalah seorang budak yang tidak mengenal tidur maupun makan sepanjang hari menangis serta merintih dalam mengabdi kepada Allah akhirnya ketika keadaan sudah demikian gawat untuk ditangani keluarga majikannya mereka pun mengirim ke rumah sakit jiwa sufi yang banyak bercerita tentang tufah adalah Sari Al sakati menurut alsokoti dia pergi ke rumah sakit karena kesumpakan hatinya di suatu kamar ia mendapati seorang gadis hanya saja kedua kakinya dirantai air matanya berlinangan sepanjang hari ia selalu melantunkan syair ketika ingin tahu identitas Gadis itu Seorang perawat mengatakan Ia seorang budak yang gila dan bernama tufah ia dikirim oleh seseorang yang ternyata rupanya adalah majikannya ketika perawat itu menerangkan kepada asokati perihal dirinya Sari as sakati pun berlinang air matanya tuhfah berkata tangisanmu ini lahir dari pengetahuanmu tentang sifat-sifat Allah Bagaimana jadinya jika engkau benar-benar mengenalnya 


sebagaimana makrifat Hakiki setelah berkata begitu tufah pingsan 1 jam sesudah itu ia bersyair kembali sakati menganggap tuhfah sebagai saudara ketika sakati bertanya siapa yang memenjarakan maksudnya mengirim ke rumah sakit ini orang-orang yang iri dan dengki jawabnya mendengar jawaban itu sakati menganjurkan kepada petugas rumah sakit itu agar tumpah dilepas saja dan membiarkan ia pergi kemana saja melihat gelagat itu tuh Fah bereaksi kemudian Sari azzakati berdoa mendadak seseorang muncul di rumah sakit menurut Seorang perawat dia adalah majikan tuhfah ada yang memberitahu kalau budaknya Yang gila itu sudah bersama asahkati yaitu seorang Syekh ia sangat gembira dan mengatakan barangkali sufi yang datang itu bisa menyembuhkan budaknya ia mengaku bahwa dirinya yang mengirim ke rumah sakit seluruh hartanya sudah ludes untuk membiayai pengobatannya katanya Budak itu dibeli dengan harga Rp20.000 Dirham sakati tertarik membeli karena keterampilannya sebagai penyanyi sementara alat musik yang sering ia pakai adalah harpa Ia seorang Sufi wanita yang begitu kuat cintanya kepada Allah mendengar kisah itu seperti kemudian dengan berani menawar berapa saja uang yang diminta jika sang majikan menjualnya kemudian sang majikan menu kas wahai sakati engkau benar seorang Sufi dan engkau sangat fakir tidak bakalan bisa menembus harga tuvah tugasnya benar apa yang dikatakan majikan tuhfah kala menawar zakat tidak memiliki uang sederhana pun sakati pulang dengan hati menangis tekadnya untuk membeli tufah begitu besar dan menggebu-gebu namun apa dikata Uang 


pun ia tak mengantungi kemudian ia berdoa ya Allah engkau mengetahui keadaan lahiriah dan batiniahku hanya dalam rahmat dan anugerahmu aku percayakan diriku janganlah engkau hinakan diriku kini selesai berdoa tiba-tiba pintu diketuk orang sakati pun membuka pintu didapati seseorang yang mengaku bernama Ahmad Musni dengan membawa 4 orang budak yang memanggul pundi-pundi musti mendengar suara gaib agar ia membawa 5 pun di pun di ke rumah Sari asokati supaya Sufi fakir itu memperoleh kebahagiaan untuk membeli tuvah Itulah salah satu Karomah yang dimiliki oleh kemudian haji bersama mendengar ceritamusni itu sokotil langsung sujud syukur dilanjutkan dengan salat malam dan bangun sampai pagi ketika matahari sepenggalah sakati mengajak Musni ke rumah sakit majikan tufah yang mengejeknya itu sudah berada di rumah sakit lebih dahulu ketika hendak dibayar berapa saja harga yang diminta majikan itu malah mengelak tidak Tuan sekiranya Anda memberiku seluruh dunia ini untuk membelinya Aku tidak mau menerimanya aku telah membebaskan tuva ia benar-benar bebas untuk mengikuti kehendak Allah tuturnya mendengar kata-kata 


majikan itu Ahmad Musni yang memberi sakati 5 pundi-pundi ikut menangis musti menangis karena terharu kepada majikan itu yang sudah meninggalkan duniawi melepaskan hartanya seperti dirinya juga betapa Agung berkah yang diberikan tuhfah kepada kita bertiga ini ujarmusni sambil menatap Sari Al sakati dan majikan tuhfah Ketiga orang itu pun kini berlaku seperti Sufi ketiganya pergi haji ke Mekkah dalam perjalanan Baghdad Makkah muslim meninggal dunia ketika sampai di Baitullah dan keduanya tawaf ketika Soko tim memberitahu bahwa muzni sudah meninggal tuhfah berkomentar di surga ia akan menjadi tetanggaku belum ada seorangpun yang melihat nikmat yang diberikan kepadanya ketika 


Soko tim memberitahu bahwa majikannya juga melaksanakan Haji bersamanya tuhfah hanya berdoa sebentar sesudah itu ia roboh di samping Ka'bah ketika majikannya datang dan melihat tuhfah sudah tak bernyawa ia sangat sedih dan roboh di sampingnya kemudian memandikan mengkafani menyalati dan menguburkan tuhfah dan majikannya selesai berhaji pulang sendirian ke Irak Berikut merupakan syair-syair mahabbah tuhfah kepada Allah aku bahagia berada dalam jubah kesatuan yang engkau kenakan pada diriku Engkaulah Tuhanku dan 


Tuhan dalam kebenaran seluruhnya hasrat hasrat sekilas mengepul buku namun setiap dorongan berhimpun dalam dirimu bersama-sama saat kutatap dirimu segenap tenggorokan tercekik kehausan pun terpuaskan air minuman tapi apa yang terjadi atas orang-orang yang kehausan oleh air kalau buku pun merenungkan dan merasa sedih atas segenap dosa dan kesalahan di masa lalu sementara jiwa yang terikat raga ini pun menanggung derita kepedihan jiwa dan pikiranku pun kenyang dengan Kerinduan ragaku pun sepenuhnya bergelora dan membara sementara dalam relung call buku cintamu pun tertutup rapat-rapat betapa sering aku kembali menghadap kepadamu Seraya memohon ampunanmu Wahai junjunganku Wahai Tuhanku engkau tahu apa yang ada dalam diriku kepada orang banyak telah kuserahkan dunia dan agamanya dan aku sibuk terus-menerus mengingatmu engkau yang merupakan agama dan duniaku sesudah mencarimu dengan kecemburuan liar seperti ini kini aku dibenci dan di dengki karena engkau adalah Tuhanku kini Akulah kekasih di atas segalanya kemudian 


ada lagi syair tuh yang lain kalbuku yang mabuk oleh anggur lembut kasih sayang dan cinta kembali merindukan kekasihnya wahai menangislah bebaslah dalam menangis di hari pengasingan air mata berlimpah yang jatuh berderai sesungguhnya baik semata betapa banyak mata yang dibuat Allah menangis ketakutan dan merasa risau kepadanya kemudian merasa lega dan tentram sang budak yang tak sengaja berbuat dosa tapi menangis penuh penyesalan tetaplah seorang budak sekalipun ia kebingungan dan begitu ketakutan dalam kalbunya lampu terang pun bersinar Cemerlang demikianlah kisah tuhfah sang tokoh sufi wanita yang disangka gila terima kasih membaca artikel wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Posting Komentar untuk "Tuhfah!. Tokoh Sufi Wanita Yang Disangka Gila"