Sya’wanah Al-Ubullah, Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat datang kembali di brebes.net Pernahkah anda seumur hidup menangis karena Allah menangisi dosa-dosa kita menangisi kelemahan kita di hadapan Allah kita tidak bisa tiba-tiba menangis karena Allah begitu saja kita tidak bisa merencanakan tangisan ini kita tidak bisa menangis sesuai keinginan kita akan tetapi tangisan ini timbul karena takut kepada Allah bergetar hatinya karena nama Allah disebut dan berguncang jiwanya ketika mengingat maksiat dan dosa yang ia lakukan Oleh karena itu inilah
tangisan keimanan tangisan kebahagiaan dan tangisan hanifnya jiwa Allah subhanahu wa ta'ala berfirman sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatnya bertambahlah iman mereka karenanya dan hanya kepada mereka mereka bertawakal Alquran surah al-anfal ayat 2 dari Ibnu Mas'ud radhiallahu Anhu berkata suatu ketika Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam berkata kepadaku bacakanlah Alquran kepadaku maka kukatakan Kepada beliau wahai Rasulullah Apakah saya bacakan Alquran kepada anda sementara Alquran itu diturunkan kepada anda maka beliau menjawab
Sesungguhnya aku senang mendengarnya dibaca oleh selain diriku maka aku pun mulai membacakan kepadanya surat an-nisa sampai akhirnya ketika aku telah sampai ayat ini yang artinya lalu Bagaimanakah ketika kami datangkan saksi bagi setiap umat dan kami jadikan engkau sebagai saksi atas mereka Alquran surah an-nisa ayat 40 maka Beliau berkata Cukup sampai di sini saja Lalu aku pun menoleh Kepada beliau dan ternyata kedua mata beliau mengalirkan air mata dari Hani Maula Usman radhiyallahu Anhu berkata Usman jika berada di suatu kuburan ia menangis sampai membasahi jenggotnya dikatakan kepadanya disebutkan surga dan neraka engkau tidak menangis tetapi engkau menangis karena ini Beliau berkata sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda
sesungguhnya kubur adalah tempat persinggahan pertama dari beberapa persinggahan di akhirat Jika ia selamat maka ia dimudahkan jika tidak selamat maka tidaklah datang setelahnya kecuali lebih berat nah pada artikel kali ini kita akan membahas tentang seseorang yang selalu menangis karena mengingat Allah ini adalah kisah perempuan yang gemar menangis karena Allah beliau adalah memang tidak sepopuler rabiah Adawiyah dan para sufi perempuan yang lain tapi sya'wana terbukti menjadi perempuan sufi yang memiliki peran penting Sebab imam Al Ghazali mengaku terkagum-kagum dengan syahwana sebab beliau dikenal suka menangis setiap disebut nama Allah Subhanahu Wa Ta'ala salah satu ekspresi kebahagiaan paling tinggi yang bisa manusia rasakan adalah menangis peristiwa Haru dan bahagia mewujud tangis kita sering menyaksikan pencapaian
mimpi seseorang dengan bentuk air mata dalam hal ini kita bisa memaklumi bahwa sya'wanah tidak sedang menyakiti dirinya tapi menumpahkan segala kebahagiaan dan tuannya menangis Sudah menjadi kebiasaan sya'wana sehari-hari sehingga Imam Al Sulami pun menyebutnya sebagai al-baqiyah berarti perempuan yang gemar menangis sementara itu Syifa Al safwah karya Imam Abu al-faraj Ibnu Al jauzi disebutkan bahwa Imam mudar pernah mengatakan Aku tidak pernah melihat seorang pun yang lebih kuat atas banyaknya tangisan dari syahwana Sebelum menjadi Sufi sya'wana adalah seorang perempuan yang hampir setiap hari pergi ke tempat-tempat hiburan pada suatu hari ia bersama budak-budak perempuannya berjalan menyusuri satu gang di Basrah saat sampai di depan pintu rumah ia mendengar suara teriakan ia berkata Subhanallah begitu
memilukan suara apa itu Ia pun segera menyuruh budak perempuannya untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi budak yang disuruh pun pergi tapi tak kunjung kembali sawanah kembali menyuruh salah satu budak perempuannya yang lain untuk melihat apa yang sedang terjadi si budak itu pun pergi namun ia tak kembali untuk kesekian kali Xiao amanah kembali memerintahkan salah seorang budak perempuannya untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi sambil berpesan agar Bundanya itu cepat kembali budak perempuan tersebut pun pergi dan segera kembali budak perempuan tersebut berkata Tuan Putri teriakan tadi bukan teriakan orang-orang yang sedang berduka karena ada yang sedang meninggal dunia tetapi itu tangisan orang-orang yang sedang menyesali dosa-dosanya tangisan orang yang sedih karena penuhnya catatan hidup mereka dengan goresan-goresan tinta hitam maksiat setelah mendengar laporan budak perempuannya sya'wana pun segera pergi ke balkon rumah tersebut ia melihat
seorang pendakwah yang dikelilingi oleh sekelompok orang pendakwah itu sedang memberikan nasehat dan wejangan kepada mereka mengingatkan mereka akan siksa Allah subhanahu wa ta'ala sehingga mereka bercucuran air mata tatkala ikut bergabung dengan mereka sang pendakwah sedang membacakan ayat Alquran apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh mereka mendengar kegeramannya dan suaranya lainnya dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit Di neraka itu dengan Belenggu mereka mengharapkan kebinasaan Alquran surah al-furqan ayat 12-13 setelah mendengar lantunan ayat tersebut syakwana merasakan sakit dan kepedihan yang menyayat kalbunya ia kemudian berkata aku adalah salah satu orang hina penghuni tempat sempit itu di neraka jika aku bertaubat Apakah Tuhan akan mengampuniku sang pendakwah menjawab tentu jika engkau bertaubat kepada Allah dengan Taubat yang sebenarnya walaupun dosamu sebanyak dosa cakwana berkata Wahai Syekh
sya'wana yang anda sebut tadi adalah saya yang setelah ini tidak akan lagi berbuat dosa sang pendakwah berkata Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah zat yang maha penyayang dari segala penyayang tentu engkau akan diampuni jika mau bertaubat kepadanya dengan Taubat yang sebenarnya pun menangis dan kemudian memerdekakan seluruh budak perempuannya serta menyibukkan dirinya dalam beribadah ia bertekad untuk menembus dosa-dosanya sampai tubuhnya kurus dan tak berdaya lagi pada suatu hari ia memperlihatkan tubuhnya sendiri dan menyadari bahwa tubuhnya itu telah kurus dan lemah ia berkata di dunia ini saja tubuhku telah meleleh atau kurus sedemikian rupa Lalu bagaimana keadaanku kelak di akhirat selalu menghabiskan malam-malamnya dengan sholat dan bermunajat kepada Tuhannya lalu menangis karena takut kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala ia sering menangis sehingga membuat orang-orang merasa khawatir jika syahwana mengalami kebutaan sebab terlalu sering menangis
Banyak orang melecehkan sikap sya'wana dengan tenang ia menjawab Aku lebih senang jika harus buta di dunia karena terlalu sering menangis karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala daripada aku harus buta di akhirat nanti karena percikan api neraka barangsiapa Diantara Kalian mampu menangis maka menangislah tapi jika ia tidak bisa menangis maka Kasihilah orang yang selalu menangis karena dia mengetahui apa yang telah menimpa dirinya adalah perempuan dari Persia yang sangat kuat penghambaannya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan memiliki suara merdu masa hidupnya adalah sekitar abad ke-8 masehi Imam Abdurrahman Al Sulami dalam tabakat al-sufiyah mengatakan syahwana tinggal di ubunlah Ia adalah seorang perempuan yang mengagumkan bersuara merdu bagus bacaan Alqurannya memberi nasihat kepada banyak orang dengan membacakan ayat-ayat Allah subhanahu wa ta'ala dan Sunnah nabinya hadir di majelis orang-orang zuhud ahli ibadah dan orang yang sedang berupaya mendekati Allah Subhanahu
Wa Ta'ala Ia adalah salah satu dari sekian banyak Sufi perempuan yang menikah dan mempunyai anak ia membuktikan bahwa menikah dan membesarkan anak tidak menghalangi peningkatan spiritual sekarang sya'wana adalah perempuan yang sangat terkesan dengan keterbatasannya sendiri dalam mengabdi kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala Ia juga sangat merindukan persatuan atau perjumpaan dengan Sang Pencipta sehingga Ia terus menangis Meskipun demikian kegemarannya menangis tidak menghalangi dirinya untuk menyampaikan ilmu pengetahuan seperti apa yang telah dikatakan Imam Al
Sulami banyak orang telah mengambil ilmu darinya mulai dari orang yang sudah sampai di level zuhud sampai orang yang masih berupaya untuk dekat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala bukan jenis tangisan yang dibuat-buat ia menangis dengan tulus sehingga banyak orang yang turut menangis mendengar nasehat atau syair-syair gubahannya para ahli ibadah pun turut menangis bersamanya demikianlah kisah syahwana Al ulah kisah perempuan yang gemar menangis karena Allah semoga kita banyak mengambil pelajaran terima kasih membaca artikel wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Posting Komentar untuk "Sya’wanah Al-Ubullah, Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah."