Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Suara dari Langit

Halo selamat datang kembali di brebes.net kali ini akan membahas sebuah kisah teladan yaitu kisah Awan yang diperintahkan untuk menyiram kebun seorang laki-laki sesungguhnya alam semesta ini milik Allah Allah adalah Tuhannya penciptanya dan pengaturnya jika seorang hamba berjalan lurus di atas perintahnya maka Allah akan memerintahkan alam agar menjaganya dan melakukan sesuatu yang mengandung kebaikan dan kemaslahatannya hadits ini menjelaskan berita tentang seorang petani Salih di mana Allah memerintahkan awan untuk menyiram kebunnya karena petani ini lurus berjalan di atas perintahnya hal ini tidak khusus untuk petani tersebut siapapun yang seperti dirinya niscaya Allah akan memberkahi apa yang diterimanya Hadits Riwayat 

Muslim meriwayatkan dalam shahihnya Dari Abu Hurairah dari nabi berkata ketika seorang laki-laki berada di tempat yang sunyi dia mendengar suara awan siramilah kebun Fulan lalu awan itu menjauh dan menumpahkan airnya di tanah dengan bebatuan hitam ternyata ada saluran air yang telah dipenuhi oleh seluruh air itu laki-laki itu menelusuri jalannya air ternyata ada seorang laki-laki yang berdiri di kebunnya dia mengalirkan air dengan cangkulnya dia bertanya Wahai hamba Allah Siapa namamu dia menjawab Fulan nama yang didengarnya dari suara di awan Dia berkata Wahai hamba Allah mengapa kamu bertanya tentang Namaku dia menjawab Sesungguhnya aku mendengar suara di awan di mana airnya adalah ini suara itu berkata siramilah kebun Fulan yaitu namamu Apa yang kamu lakukan padanya dia menjawab karena kamu mengatakan itu maka aku melihat hasil kebunku sepertiganya aku sedekahkan sepertiga lagi aku makan 


bersama keluargaku dan sepertiga sisanya aku kembalikan kepadanya Ahmad bin Abdat dabi menyampaikannya kepada kami Abu Daud memberitakan kepada kami Abdul Aziz Bin Abu Salamah menyampaikan kepada kami Wahab bin kaisan menyampaikan kepada kami dengan sanad ini hanya saja Dia berkata aku memberikan sepertiganya kepada orang-orang miskin para pengemis dan Ibnu Sabil Rasulullah menyampaikan kepada kita tentang seorang laki-laki yang mendengar sesuatu yang gaib Dia berjalan di tempat yang sunyi lalu sebuah awan lewat di atas kepalanya maka dia mendengar suara di awan itu sebuah Perintah agar menyirami kebun Fulan kita mengetahui bahwa Allah menugaskan para malaikat untuk mengarahkan awan ia diperintahkan untuk menurunkannya di tempat-tempat tertentu suara yang didengarkan oleh laki-laki itu adalah suara malaikat tanpa ragu dan sunnatullah menunjukkan bahwa kita tidak mendengar ucapan para malaikat kecuali karena ada sebuah hikmah dan hikmahnya adalah bahwa Allah hendak mengenalkan kepada kita akan kebaikan dan keberkahan sebagai hasil dari kelulusan pemilik kebun kepada kebunnya suara itu menggelitik laki-laki yang menyimaknya dia ingin mengetahui laki-laki yang hanya disebut 


dalam suara itu dia melihat arah tempat awan itu menumpahkan airnya ternyata awan itu menurunkan hujannya di sebuah tanah dengan batu-batu hitam laki-laki itu Melihat hujan yang turun ke bumi dia melihat hujan itu telah membentuk selokan dan aliran air yang menuju ke arah tertentu laki-laki tersebut menelusuri alur air itu dia berjalan mengikuti air itu dia melihatnya sampai di sebuah kebun laki-laki itu melihat seorang laki-laki lain yang sedang berdiri di sebuah kebun dan sedang mengalihkan air dengan cangkulnya agar menuju ke segala penjuru kebunnya laki-laki itu berhenti di depan pemilik kebun untuk menanyakan namanya dan ternyata namanya sama dengan nama yang terdengar dan suara itu pemilik kebun merasa aneh dengan pertanyaan laki-laki tersebut maka diberitahukanlah tentang beritanya dan nama yang dia dengar di awan dan bahwa 


sebuah perintah telah dikeluarkan kepada para petugas yang menangani awan itu agar menyiram kebunnya di sini laki-laki itu bertanya kepada kepadanya tentang sebab yang membuatnya berhak untuk memperoleh hujan dari awan yang diperintahkan karena tentu saja pemilik kebun ini telah melakukan sesuatu yang membuat Tuhannya meridhoinya pemilik kebun menjelaskan bahwa hasil dari kebunnya dia bagi menjadi 3 bagian bagian yang disedekahkan kepada fakir miskin dan orang-orang yang memerlukan Bagian untuk keperluan dirinya dan keluarganya serta bagian ketiga dikembalikan kepada kebun kita mengetahui bahwa sedekah menjaga harta menumbuhkannya dan memberkahinya nafkah seseorang kepada keluarganya adalah kewajiban dari Allah dan memelihara kebun dengan pengolahan pemupukan dan penyiraman adalah keharusan Dengan ini kita mengetahui bahwa pemilik kebun ini adalah seorang petani musti yang 


mengetahui hak Tuhannya atasnya mengetahui hak diri dan keluarganya ditambah Dia ahli dalam memelihara dan mengolah tanah pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini adalah yang pertama adalah Allah menjaga dan memelihara hamba-hambanya yang saleh dan berjalan di atas ayahnya Allah telah memerintahkan awan itu Agar memberi air kepada kebun laki-laki Salih itu yang bersedekah dengan sepertiga hasil kebunnya yang kedua adalah Allah menyukai seorang hamba yang berimbang dalam segala urusan dan tindakannya yang memberikan hak kepada yang berhak laki-laki pemilik kebun ini membagi hasil kebunnya menjadi 3 bagian secara adil tidak ada bagian yang mengalahkan yang lain Yang ketiga yaitu mahalnya harga amal sekali Allah telah mengekalkan laki-


laki ini dengan amal dan sedekahnya orang soleh bukanlah orang yang hanya sibuk beribadah meninggalkan pekerjaannya yang alergi menikah atau yang menelantarkan keluarga sebagaimana yang diduga oleh orang-orang bodoh yang keempat yaitu Jika Allah meridai seorang hamba niscaya Allah menundukkan langit dan bumi untuknya Allah telah memerintahkan awan agar menyeramkan kebun laki-laki Solihin ini demikianlah video kali ini semoga kita banyak mengambil pelajaran Terima kasih sudah membaca artikel ini jangan lupa share ke yang lainya yah semoga jadi ladang amal kebaikan wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Posting Komentar untuk "Suara dari Langit"