Kisah Zainab binti Khuzaimah, Istri Nabi yang berjulukan Ummul Masakin
Brebes.net - Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh diantara misi terpenting Islam salah satunya adalah membela menyelamatkan membebaskan melindungi dan memuliakan kelompok yang lemah dan menderita atau yang disebut dengan dhuafa dalam sebuah Hadis Qudsi diriwayatkan bahwa Allah hanya menerima salat dari orang-orang yang menyayangi orang miskin Ibnu Sabil wanita yang ditinggalkan suaminya dan yang menyayangi orang yang ditimpa musibah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam sangat memperhatikan dan menyayangi orang miskin hal ini tercermin dari doa yang beliau sampaikan bahwa beliau ingin hidup dan mati dalam keadaan miskin perhatikanlah orang miskin karena doa orang miskin dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala Bahkan dalam Alquran surat al-ma'un ayat 1 dan 2 dijelaskan Tahukah kamu siapa orang yang mendustakan agama orang yang mendustakan agama adalah orang yang
menghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin Alquran sangat memerhatikan Nasib orang miskin sehingga Alquran mengisyaratkan bahwa orang yang tidak memperhatikan Orang miskin adalah orang yang mendustakan agama artinya jika orang muslim tidak mengayomi memperhatikan dan peduli terhadap nasib orang miskin ia dihadapan Allah akan dikelompokkan kepada orang yang berdusta dan berbohong dalam beragama namun ada seorang perempuan mulia yang berjulukan Ummul masakin beliau sangat mencintai orang-orang miskin dan pada akhirnya beliau mendapat kedudukan mulia di sisi Allah dan rasulnya
Siapakah perempuan ini sampai selesai beliau merupakan Saidah Zainab binti khuzaimah salah satu istri manusia paling mulia di dunia ini yaitu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam beliau sangat mencintai orang-orang miskin sehingga beliau mendapat julukan Ummul masakin adalah istri Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang dikenal dengan kesabaran kedermawanan dan sifat santunnya terhadap orang miskin sehingga di zaman Jahiliyah beliau dikenal dengan nama Ummul masakin Atau ibunya orang-orang miskin tanggal lahirnya Saidah Zaenab binti husaimah tidak diketahui dengan pasti namun ada riwayat yang menyebutkan bahwa Saidah Zainab binti husaimah lahir sebelum tahun ke-13 kenabian Saidah Zaenab bernama lengkap Zainab binti khuzaimah bin Haris bin Abdillah bin Amru bin Abdi Manaf bin Hilal bin Amir bin sya'syah Al hilaliyah ibunya bernama Hindun binti Auf bin harits bin Muhammad pada tahun 1 Hijriah
Saidah Zaina meninggal ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam masih hidup dan Rasulullah sendiri yang masalah di jenazah beliau yang pertama kali dimakamkan di Baki Saidah Zainab binti khuzaimah termasuk kelompok orang-orang yang pertama masuk Islam dari kalangan wanita yang mendorong beliau masuk Islam adalah akal dan pikirannya yang baik menolak Syirik dan penyembahan berhala dan selalu menjauhkan diri dari perbuatan jahiliyah kisah-kisah Saidah Zaenab binti khuzaimah para perawi berbeda pendapat tentang nama-nama suami pertama dan kedua sebelum Saidah Zaenab menikah dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sebagian perawi mengatakan bahwa suami pertama Saidah Zainab adalah Tufail bin Haris bin Abdul Muthalib yang kemudian menceraikan beliau kemudian Haris terbunuh pada Perang Badar Dan Perang Uhud sebagian perawi mengatakan bahwa suami kedua Saidah Zaenab adalah
Abdullah bin jasi Sebenarnya masih banyak perahu yang mengemukakan pendapat yang berbeda-beda akan tetapi dari berbagai pendapat itu pendapat yang paling kuat adalah riwayat yang mengatakan bahwa suami pertama Saidah Zainab adalah Tufail bin Haris bin Abdul Muthalib karena Saidah Zaenab tidak dapat melahirkan atau mandul Tufail menceraikan beliau ketika mereka hijrah ke Madinah untuk memuliakan Saidah Zaenab kemudian Ubaidah bin Haris yaitu saudara laki-laki itu fail menikahi Saidah Zainab sebagaimana kita ketahui Ubaidah bin Haris adalah salah seorang prajurit penunggang kuda yang paling perkasa setelah Hamzah bin Abdul Muthalib dan Ali Bin Abi Thalib mereka bertiga ikut melawan orang-orang Quraisy dalam Perang Badar dan akhirnya Ubaidah meninggal dalam keadaan Syahid dalam perang tersebut menikah dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam setelah Ubaidah wafat tidak ada riwayat yang menjelaskan tentang kehidupan beliau hingga Rasulullah menikahi beliau Rasulullah menikahi Saida Zainab karena beliau ingin melindungi dan meringankan beban kehidupan yang dialaminya hati beliau menjadi luluh melihat saidah-saib hidup menjanda sementara sejak kecil Sayyidah sayyib sudah dikenal
dengan kelemah lembutannya terhadap orang-orang miskin sebagai rasul yang membawa rahmat bagi alam semesta beliau rela mendahulukan kepentingan kaum muslimin termasuk kepentingan Saidah Zainab Rasulullah menikahi Saidah Zainab karena kasih sayang terhadap umatnya walaupun wajah Saida Zainab tidak begitu cantik dan tidak seorang pun dari kalangan sahabat yang bersedia menikahinya tentang lamanya Saidah Zaenab berada dalam kehidupan rumah tangga Rasulullah pun banyak terdapat perbedaan salah satu pendapat mengatakan bahwa Saidah Zaenab memasuki rumah tangga Rasulullah selama 3 bulan dan pendapat lain 8 bulan akan tetapi yang pasti prosesnya sangat singkat karena Saidah Zaenab meninggal semasa hidup Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di dalam kitab sirah pun tidak dijelaskan penyebab meninggalnya beliau pada usia relatif muda kurang dari 30 tahun dan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang masalahnya wallahualam [Musik] sebelum memeluk Islam Saidah
Zainab binti khuzaimah sudah dikenal dengan gelar Ummul masakin atau Ibu orang-orang miskin Sebagaimana telah dijelaskan dalam Kitab tabakat Ibnu sa'ad bahwa Saidah Zaenab binti khuzaimah bin Haris bin Abdillah bin Amir bin Aliyah adalah Ummul masakin gelar tersebut disandangnya sejak masa jahiliyah dalam kitab asam tustamin FII manaqibi ummahatil mukminin pun diterangkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menikahinya sebelum beliau menikah dengan Maimunah dan ketika itu sudah dikenal dengan sebutan Ummul masakin sejak zaman Jahiliyah berdasarkan hal itu dapat disimpulkan bahwa Saidah Zaenab binti husaimah terkenal dengan sifat kemurahannya kedermawanannya dan sifat santunnya terhadap orang-orang miskin yang dia utamakan daripada
dirinya sendiri sifat tersebut sudah tertanam dalam diri beliau sejak memeluk Islam walaupun pada saat itu beliau belum mengetahui bahwa orang-orang yang baik penyantun dan bendarma akan memperoleh pahala di sisi Allah demikianlah kisah Saidah Zainab binti khuzaimah istri rasulullah yang sangat mencintai orang-orang miskin Semoga kita banyak mengambil pelajaran Terima kasih sudah membaca artikel ini wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Posting Komentar untuk "Kisah Zainab binti Khuzaimah, Istri Nabi yang berjulukan Ummul Masakin"