Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hikmah dari Putusnya Jari Raja

Halo selamat datang kembali di brebes.net kali ini akan membahas sebuah kisah teladan yaitu sebuah kisah menarik tentang rasa syukur yaitu kisah putusnya jari raja yang ternyata ada hikmah dibaliknya apa yang terjadi sehingga Jadi Raja terputus Apa hikmah dibalik peristiwa itu simak video ini hingga selesai untuk mengetahui kisah selengkapnya tersebutlah satu kisah antara seorang raja dan penasehat pribadinya ini hanyalah sebuah ilustrasi dan penyejuk hati bagi hati yang tengah gundah Gulana jangan bersedih syukurilah karena dibalik semua peristiwa ada pelajaran dinamika cinta dan kasih sayangnya itulah yang 

dinamakan dengan hikmah Alkisah di sebuah negeri yang damai hiduplah sekelompok masyarakat yang dipimpin oleh seorang raja yang usianya masih cukup muda ia adalah pewaris tahta kerajaan dari mendiang ayahnya yang cukup tersohor disegani dan dicintai itu pula sebabnya kehadiran raja muda masih mendapat tempat di hati Abdi dan seluruh rakyat kerajaan sebagai wujud penghormatan terhadap mendiang sang ayah sang raja memang masih cukup muda tampan terampil dalam memanah dan amat gemar berburu menyadari usianya masih cukup muda sang raja merasa perlu mengangkat seorang penasehat yang akan mendampinginya terutama dalam menjalankan roda pemerintahan raja tentu tak ingin ceroboh maka diangkatnya seorang Abdi kerajaan sebagai penasehat pribadi Ia adalah labetdu seorang Abdi yang juga telah mengajari Raja sejak kecilnya dalam memanah dan berburu kebiasaan itu 


menjadi kegemaran raja yang tak dapat ditinggalkannya bahkan hingga saat-saat memegang tampuk kerajaan hanyalah Bedu yang kerap menyertainya dalam berburu la Bedu yang kini menjadi penasehat pribadi Raja sang raja tak pernah menyertakan para pengawal istana di setiap kesempatan berburu dimanfaatkannya saat-saat berburu lepas sementara dari kepenatan formalitas istana yang sehari-hari dijalaninya hingga suatu saat menjelang Fajar Raja menu kuda miliknya menuju hutan untuk berburu la bedug turut menyertainya sebagaimana saat-saat sebelumnya dua ekor kuda berpacu dengan kencangnya menuju hutan di mana sang raja biasanya berburu kuda-kuda itu berlari menembus fajar waktu berjalan begitu cepat ketika sebuah kecelakaan menimpa sang raja kaki kuda yang ditungganginya terperosot ke dalam parit ketika baru 


saja memasuki hutan raja terpental dari kuda yang ditungganginya hanya dalam hitungan detik ketika salah satu jari tangannya tersayat benda tajam Raja tidak menyadari ketika pedang di pinggangnya ikut terpental dari sarungnya mata pedang itu bersenggolan dengan salah satu jari tangan kanannya sesungguhnya dua ruas jari telunjuk pada tangan kanan sang raja tertebas benda yang sangat tajam itu labetdu bergegas memacu kudanya menghampiri raja yang dijunjungnya lovebird panik bukan kepalang Raja baru saja menyadari kalau ia telah kehilangan dua ruas jari tangannya bak anak kecil Ia pun menangis sejadi-jadinya lovebird berusaha menghibur sang raja raja pun Tak urung dari kesedihan putus asa Ia terus berusaha menenangkan hati sang raja la bedug aku menangis bukan karena nyeri yang tak tertahankan bukankah Engkau dapat melihat kalau aku telah kehilangan dua ruas jari telunjukku ujar sang raja tiba-tiba tuanku yang mulia junjungan seluruh rakyat kerajaan mohonkan ampun atas kelancangan 


hamba tapi kesedihan tidak akan mampu mengembalikan dua ruas jari telunjuk Paduka yang terpotong itu hanyalah ungkapan rasa syukur yang dapat mengobati duka lara Paduka saat ini ujarlah Bedu tanpa ragu-ragu sang raja terkejut mendengar nasehat Duh manalah mungkinlah Bedu menyuruhnya bersyukur di saat jadi jemarinya tak lagi utuh emosi mudah sang raja membojah tiba-tiba raja benar-benar perang karena merasalah beduh telah mengolok-olok dirinya konon Raja menimpakan hukuman penjara atas kelancanglah bedug bukan hanya karena itu tapi Raja juga termakan hasutan dari beberapa pejabat kerajaan kejadian yang menimpa Raja dibuat seolah-olah menjadi kelalaian labedu yang gagal menjaga keselamatan sang raja Panglima hulubalanglah yang agaknya berdiri di balik semua ini sebagai seorang Abdi yang setia labedu pun ikhlas menerima titah sang raja Waktu Terus Berlalu labadu Telah menjalani hari-harinya dalam penjara istana ia tak lagi punya kesempatan mendampingi sang raja yang dijunjungnya nasib telah membawanya ke balik tali jeruji atas kesalahpahaman sang raja andai saja sang raja mampu menangkap pesan mulia dari nasehat lovebird ketika itu atau mampu menimbang dengan bijak usul beberapa pejabat 


kerajaan maka tentulah nasib berbicara lain tapi labet dipercaya bahwa tentulah Tuhan punya rencana lain di atasnya Seiring berjalannya waktu riak-riak kecil pun muncul dari dalam istana Panglima hulubalang istana yang bernama lengoa secara diam-diam menyusun rencana jahat atas diri sang raja Ia Tengah menyusun siasat merebut mahkota kerajaan di saat sang raja sedang mencari penasehat pribadinya untuk menggantikan labadu maka langoa tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu itu dengan berbagai cara langoa berusaha mencuri hati Sang Raja lango memang cerdik dan sangat licik ia berhasil menarik perhatian sang raja lengoh akhirnya menduduki jabatan barunya sebagai penasehat pribadi sang raja menggantikanlah baju yang tengah mendekam dalam penjara istana raja sama sekali tidak mencium telagat yang mencurigakan dari langoa di saat-saat sang raja bersedih langua selalu hadir menghibur hingga akhirnya langoa berhasil menangkap kegalauan hati Sang Raja Paduka yang mulia mohon ampun atas kelancangan hamba langoa kemudian memberi isyarat penghormatan kepada sang raja sebelum melanjutkan kalau hamba boleh tahu 


hal apa gerangan yang padu kefikirkan Raja tertegun sesaat langoa aku rupanya tidak salah memilihmu sebagai penasehat pribadiku ketahuilah kalau aku amat gemar berburu dan sudah dua bulan lamanya Aku tidak menikmati saat-saat itu aku memang sedikit trauma dengan peristiwa yang menimpaku beberapa waktu yang lalu ujar sang raja kepada langoa Baduga yang mulia Bukankah saat ini Paduka telah memiliki seorang penasehat yang setia mendampingi kupersembahkan jiwa raga hamba untuk menjaga dan melindungi Paduka pucuk 


langoa kepada sang raja gayung bersambut Raja pun menyanggupi cerita berlanjut Baiklah esok hari menjelang Fajar engkau sudah harus mempersiapkan segala sesuatunya Tapi satu hal Aku tidak ingin seorangpun pengawal istana turut serta ujar sang raja kepada langoa langoa kemudian memberi isyarat penghormatan sebelum berlalu dari hadapan sang raja inilah saat-saat Yang Dinanti langoa saat-saat menemani sang raja Berburu ke dalam hutan agaknya lango telah menyusun rencana jahat untuk melenyapkan sang raja Bukankah misalnya ia dapat saja berdalih kalau sang raja diterkam binatang buas hampir semalaman langoa tak dapat memejamkan mata menanti saat menjelang Fajar saat itu pun tiba pagi menjelang Fajar Raja memacu kudanya dengan kencang memasuki hutan sedangkan langoa mengiringinya entah apa yang dipi dan sang raja sehingga kudanya dipacu sedemikian kencangnya jauh memasuki hutan 


lengah terus mengiringi hingga akhirnya sang raja tidak menyadari kalau ia terlalu jauh memasuki hutan belantara di sebuah hutan yang kebetulan dihuni sekelompok manusia primitif Ia baru menyadari setelah kudanya dicegat oleh sekelompok orang agaknya mereka benar-benar terperangkap orang-orang itu telah mengepungnya dari berbagai arah raja dan langoa sama sekali tidak berdaya menghadapi mereka yang jumlahnya cukup banyak apalagi masing-masing dari mereka memegang senjata tradisional semisal tombak dan panah raja dan lango menyerah tak berdaya salah seorang dari sekelompok manusia primitif itu menghampiri raja dan langua agaknya orang itu adalah kepala suku Dia kemudian memerintahkan agar keduanya dimasukkan ke dalam kerangka atau semacam rumah tahanan malam pun tiba kebetulan Purnama sebuah pesta suku nampak akan digelar malam itu mereka membakar api unggun tak jauh dari 


kerangkeng raja dan langoa mereka menari-nari dengan tombak mengelilingi api unggun rupa ada pesta persembahan malam itu jantung sang raja berdebar kencang Begitu juga dengan langoa ketika kepala suku menghampirinya ia mengamati keduanya raja dan langoa sebelum kemudian ia memerintahkan beberapa orang mengirim sang raja keluar dari kerangkang agaknya kepala suku memilih sang raja sebagai manusia persembahan di malam yang cukup mencekam itu raja memang cukup tampan dan mudah sesaat sebelum pesta dimulai seorang dari mereka memeriksa bagian-bagian tubuh sang raja Ia nampak terkejut melihat jari tangan sang raja nampak cacat Raja memang telah kehilangan dua ruas jari telunjuk kanannya orang itu bergegas menghampiri sang 


kepala suku seperti mengatakan sesuatu sang raja nampaknya tidak memenuhi syarat untuk menjadi manusia persembahan malam itu raja akhirnya dibebaskan dan dibiarkan berlalu bersama kuda tunggangannya sedangkan langoa menjerit ketakutan satu episode menegangkan terlewati dari hadapan sang raja raja pun memacu kudanya di tengah hutan belantara ia sempat kesulitan menemukan jalan pulang matahari sudah naik sepenggalan Ketika sang raja menghampiri gerbang istana kerajaannya pengawal-pengawal istana bergegas menyambut sang raja sang raja tergopoh-gopo melompat dari kudanya dan berlalu menuju ruang penjara istana dua orang pengawal mengiringi sang raja agaknya sang raja hendak menemui mantan penasehat pribadinya labadu nampak sangat terkejut melihat kedatangan sang raja Ada apa Hal gerangan fikir labadu labadu lebih terkejut lagi ketika Raja serta merta memeluknya labedu bisa merasakan detak keharuan dari degup jantung sang raja air mata penyesalan meleleh membasahi pipinya labadu sedekah engkau memaafkan aku pinta sangar aja tiba-tiba Paduka yang mulia tidaklah pantas Paduka meminta maaf kepada hamba hamba sudah ikhlas menerima titah Paduka ujarlah Bedu pada sang raja raja Kemudian menceritakan hal yang baru saja menimpanya labadu tertegun mendengarnya 


aku benar-benar baru menyadari Mengapa engkau menyuruhku mengucap syukur di Aku telah kehilangan dua ruas jari tanganku Tuhan baru saja menyelamatkan jiwaku karena ruas jari tanganku yang hilang itu kata Sang Raja dengan lirih tapi Paduka Bagaimana dengan nasib langoa tanyalah bedug kemudian itulah yang terjadi aku benar-benar tidak dapat menolong jiwalah Noah dialah yang menggantikan aku sebagai manusia persembahan bagi orang-orang primitif malam itu ungkap sang raja seketika labadu berlutut di hadapan sang raja air mata ke haruan berlinang membasahi pipinya ia membayangkan andai saja dirinya dalam posisi yang dialami langoa lango yang telah menggantikannya 


sebagai penasehat pribadi Raja tanpa mengurangi rasa duka cita terhadap apa yang menimpa Allah ungkapan rasa syukur meluncur dari mulutlah beduh Paduka yang mulia hamba menghaturkan Terima kasih atas keputusan Paduka memenjarakan hamba jika sekiranya Paduka memaafkan hamba ketika itu maka bukan tidak mungkin hambalah yang mengalami nasib sebagaimana yang telah dialami langoa menjadi manusia persembahan dari orang-orang primitif itu Tuhan baru saja menyelamatkan jiwa hamba dalam penjara Baduga Subhanallah dalam hati yang bersih akan selalu ada ruang untuk mengucap kata syukur Terima kasih sudah membaca artikel ini jangan lupa share ke yang lainya yah semoga jadi ladang amal kebaikan wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Posting Komentar untuk "Hikmah dari Putusnya Jari Raja"