Eps 30 | Kisah Layla dan Majnun
Halo selamat datang kembali di brebes.net kali ini kita akan melanjutkan kembali kisah Laila dan Majnun setelah Lela dan Majnun bertemu Apa yang akan terjadi pada mereka berdua baca artikel ini sampai akhir untuk mengetahui kisah selengkapnya ketika para pedagang beserta caravan mereka telah kembali mereka membawa sajak-sajak Majnun dari gurun menuju jalanan serta kedai-kedai Di pasar-pasar kota Di kota Baghdad di tepian sungai Tigris tinggallah seorang pemuda bernama salam seorang pria muda yang tampan dan pandai yang telah merasakan Pedihnya Cinta Tak Terbalas kecintaannya pada sajak begitu besar dan begitu ia mendengar tentang majanan dan lagu-lagu cintanya untuk Layla imajinasinya terbang aku harus menemukan Majnun Si Gila ini pikirnya di manapun ia berada aku harus menemukannya dan berbicara dengannya karena ia juga telah menderita karena cinta oleh karena itu ia pasti dapat memahami keadaanku ia kemudian mengepak barang-barangnya menaikkannya ke atas unta dan segera melakukan perjalanan menuju wilayah
bedewing tanpa banyak bicara selama berhari-hari ia berkelana di gurun bertanya-tanya dan mencari-cari hingga akhirnya ia berjumpa dengan seorang pria Malang yang telanjang dari kepala hingga ujung kaki segera saja ia tahu pria yang dilihatnya adalah Majnun pria yang dicari-carinya selama ini ketika majunun melihat salam datang mendekatinya ia tahu bahwa pria muda itu pasti menghabiskan waktu berhari-hari berusaha mencarinya Oleh karena itu ia memberikan pertanda kepada para hewan agar tak menyerang tamunya lalu ia menyambut pria muda itu dengan sopan dan membantunya turun dari unta dari mana asalmu anak muda tanya Majnun Tak penting dari mana asalku sahut pria muda itu yang penting saat ini adalah di mana aku berada dan aku sangat senang berada di ujung perjalananku aku telah sampai di tujuanku kemudian ia meraih tangan majenun dan Melanjutkan jika kau perlu tahu Rumahku berada di
Baghdad dan aku kini berada di tanah asing ini demi dirimu dan hanya untuk dirimu aku datang untuk melihatmu dan mendengar sajak-sajakmu yang luar biasa indah Allah telah menjaga hidupku sejauh ini oleh karena itu Izinkan aku tinggal bersamamu untuk sementara waktu kau adalah seorang pria yang memiliki kearifan serta penerangan dan aku adalah budak yang datang untuk menghapus debu di kakimu dan menuruti segala perintahmu setiap sajak yang kau dendangkan akan Kusimpan Dalam otakku hatiku akan menjadi wadah bagi kata-kata indahmu sebuah peti untuk menyimpan kearifanmu Izinkan aku tinggal dan melayanimu kumohon kepadamu Pandanglah aku sebagaimana kau melihat makhluk-makhluk liar yang berada di sini untuk menjagamu dengan dan tak pernah meninggalkan sisimu bahaya apakah yang dapat didatangkan oleh seekor hewan lagi aku adalah salah seorang dari mereka-mereka yang hancur oleh cinta sebagaimana dirimu jadi jangan tolak aku ketika majunun telah mendengarkan semua ucapan sosok asing itu sebuah senyuman tersungging di bibirnya lalu ia berkata jalan yang telah kau lalui ini dikelilingi oleh bahaya yang tak kau ketahui
dan lebih baik jika kau kembali secepatnya Tak Ada Tempat untukmu di sini bersamaku karena kau tak pernah mengalami penderitaan yang kualami dan kau juga tak pernah mencicipi kesengsaraanku aku tak punya apa-apa dalam hidup ini kecuali hewan-hewan liar ini karena kau tak punya tempat tinggal yang aman Bagaimana mungkin aku bisa menyediakannya untukmu Bagaimana mungkin aku bisa hidup dengan harmonis bersamamu saat aku tak dapat hidup bahkan dengan diriku sendiri bahkan syaitan-setan dan para anak buahnya pun melarikan diri dariku lalu Mengapa kau pikir kau dapat bertahan sebagai temanku bahkan Hanya Untuk satu detik saja kau mencari kehangatan serta persahabatan dengan orang lain namun aku bukanlah orang yang tepat karena aku adalah orang biadab yang liar dan kesepian dan tak dapat memberimu apa-apa kembalilah ke tempat
kapur dengan keju kita takkan sepakat dalam hal apapun jalan kita berbeda dan takkan pernah bertemu kau adalah sahabat bagi dirimu sendiri dan aku adalah musuh bagi diriku sendiri kau telah menemukan orang yang telah menjadi sosok asing tidak hanya bagi dunia namun juga bagi jiwanya sendiri katakan Semoga Allah selalu bersamamu dan tinggalkan aku sebagaimana kau menemukanku kumohon kembalilah pulang kau telah berkelana sejauh ini dan sekarang kembalilah pulang tanpa banyak bertanya jika kau tak pergi kehendakMu sendiri maka pada akhirnya kau pasti akan terpaksa pergi karena tubuh pikiran serta jiwamu akan hancur entah kau suka atau tidak salam dari Baghdad
mendengarkan Majnun hingga selesai namun ucapan si gila itu tak meredakan pada hasrat yang bergejolak dalam hatinya kumohon kepadamu demi Allah jeritnya jangan tolak aku Jangan larang aku untuk memuaskan rasa dahagaku di sumurmu Anggaplah aku sebagai seseorang yang sedang beribadah haji yang telah datang kemari untuk melaksanakan ibadahnya di Makkah Apakah kau akan melarang orang untuk berdoa permohonan pria muda itu begitu mendesak menjenun hingga ia tak punya pilihan lain selain menerimanya tak terbendung rasa senang salam Ia membuka tasnya menggelar kain di tanah dan memenuhinya dengan daging kue kering buah-buahan yang telah dikeringkan dan
berbagai makanan yang menggiurkan lalu ia berkata Nah sekarang kau akan menjadi tamu ku sebagaimana Aku adalah tamumu kumohon kau bersedia menikmati hidangan ini bersamaku kau mungkin telah bersumpah untuk puasa namun pada akhirnya manusia juga harus makan untuk menjaga kekuatannya jadi duduklah dan makan bersamaku kumohon kepadamu kemudian majunun menggelengkan kepalanya Aku adalah salah seorang dari mereka katanya yang telah mengalahkan segala macam rasa lapar dan telah membunuh setelah hasrat Semua daging dan kue-kue ini ada untuk menopang mereka-mereka yang hanya memikirkan diri sendiri aku tak mempunyai pikiran seperti itu puasa adalah makananku Bagaimana mungkin bisa membahayakanku salam tidak terlalu memperhatikan kata-kata Majnun Iya justru berfikir bahwa ia harus selalu memberi semangat orang-orang yang telah kehilangan hati sehingga ia berkata
mungkin akan lebih baik bagimu Jika kau tak memberi makan rasa putus asamu yang telah bertempat tinggal dalam hatimu karena jika kau berikan ia kesempatan maka ia akan melahap habis eksistensimu tetaplah langit bahkan langit pun selalu berubah setiap hari Suatu hari ia akan berwarna biru esoknya kelabu lalu kuning terang dan kadang kala penuh dengan air hujan langit selalu mengubah penampilannya terus mengungkapkan halaman-halaman baru dari buku takdir kepada kita Begitulah dunia sejak ia pertama lahir dalam sekejap dalam satu kedipan mata 100 pintu yang terkunci mungkin akan terbuka dan kesedihan dapat berubah menjadi kegembiraan jangan kau pelihara atau menahan kesedihanmu biarkan ia pergi dan palingkan dirimu darinya Lebih baik tertawa daripada menangis bahkan jika hatimu hancur dulu hatiku juga pernah hancur dan tubuhku lumpuh oleh kesedihan namun Allah yang maha penyayang mengasihaniku dan memberikanku jalan keluar dari lubang kesengsaraanku yang telah ku gali untukku sendiri dan ia juga akan memberikan belas kasihnya Jika Kau memohon pertolongannya penderitaanmu akan hilang dan kau akan
melupakan kesedihanmu api cinta yang telah menyala pada dirimu itu tak lebih dari sekadar masa mudamu tatkala sosok muda itu menjadi dewasa apa yang menyala dalam dirinya itu akan mereda Percayalah Kepadaku karena aku berbicara sejujurnya Maksud salam sebenarnya baik demikian pula sarannya namun sulit bagi Majnun untuk meredakan amarahnya dengan suara bergetar ia berkata Kau Anggap Apa aku Apakah bagimu Aku seorang pemabuk seorang pria Malang yang menderita karena cinta dan dibuat gila oleh hasratnya sendiri Tidakkah kau paham bahwa aku telah jauh melewati keadaan itu aku telah bangkit dari semua itu karena aku adalah sang raja cinta dengan segala keagungannya jiwaku telah bebas dari nafsu keinginanku telah bebas dari segala sesuatu yang mendasar dan tak perlu pikiranku telah bebas dari segala sesuatu yang memalukan Aku telah membuka ikatan hasrat yang dulu memenuhi hatiku
Tidakkah kau lihat itu cinta adalah api Aku adalah kayu yang telah dijadikan Abu oleh nyalanya cinta telah diruntuhkan oleh kuil keberadaanku jiwaku telah mengumpulkan segala miliknya dan melanjutkan perjalanan Apakah kau pikir dirikulah yang kau lihat di hadapanmu kau salah kau membayangkan bahwa kau melihat diriku namun dalam kenyataannya keberadaanku tak lagi ada aku telah hilang dan hanya cintaku lah yang tersisa dan Apakah kau pikir barang Sedetik Saja bahwa Lautan Cinta ini yang dihantam badai kesedihan dapat ditenangkan atau mengering takkan pernah bahkan hingga bintang kehilangan cahaya atau api neraka kehilangan panasnya Apakah kau benar-benar berpikir bahwa cinta ini
dapat disingkirkan dari hatiku berarti kau lebih bodoh dari Yang kukira hari dimana cinta itu tersingkir dari hatiku akan menjadi hari dimana kau dapat menghitung butiran pasir di gurun ini jika kau ingin berbicara denganku maka pikirkanlah terlebih dahulu Apa yang hendak kau katakan dan jika kau menganggap hidupmu berharga maka kau akan menyimpan omong kosong itu untuk dirimu sendiri ucapan Majnun sangat mempengaruhi salam Bukankah ia telah dinasihati oleh para ketua sukunya bahwa ia harus berhati-hati saat berbicara Bukankah ia telah diberitahu agar menguji busur terlebih dahulu sebelum menembakkan panahnya kata-kata dari mulut manusia meluncur lebih cepat daripada laju panah dari busur namun rasa malu dan menyesal akan terus ada salam merasa seharusnya ia tak membuka mulutnya salam dan Majnun ditakdirkan untuk melalui jalan yang sama namun hanya untuk sementara saja selama beberapa saat pria muda dari bakteri itu menerima kehidupan di gurun
dan gaya hidup si Pertapa liar itu namun dari kehidupan barunya Ia mendapatkan hadiah berharga karena sajak-sajak Majnun bagaikan mutiara yang sangat Indah tersebar dimana-mana untuk diambil serta disimpannya untuk disimpannya dalam keranjang ingatannya tapi akhirnya kehidupan penuh rasa lapar dan kurang tidur yang dijalaninya bersama Majnun mulai terasa berat salam merasa bahwa kesehatan serta akan Sehatnya akan berada dalam bahaya jika ia bertahan di tempat itu bahkan untuk sehari lagi saja Jadi ia meninggalkan hewan-hewan liar itu dengan majikannya dan kembali ke Baghdad Di sana ia menenangkan sejak-sajak Majnun membuat semua orang yang mendengarnya takjub dengan kebijaksanaan serta keindahannya dan menyentuh dalam-dalam jiwa semua orang sekian Terima kasih sudah membaca artikel ini jangan lupa share ke yang lainya yah semoga jadi ladang amal kebaikan wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Posting Komentar untuk "Eps 30 | Kisah Layla dan Majnun"