Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Maimunah, Istri Terakhir Rasulullah SAW

Brebes.net - Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat datang kembali di channel cerita mulu pada artikel kali ini kita akan membahas kisah Saidah Maimunah binti al-harits istri terakhir rasulullah shallallahu alaihi wasallam Saidah Maimunah lahir pada 6 tahun sebelum masa kenabian sehingga beliau mengetahui saat orang-orang hijrah ke Madinah Sayyidah Maimunah adalah saudari dari Ummu Fadli istri Abbas dan Bibi dari Khalid bin Walid juga Bibi dari Ibnu Abbas beliau merupakan istri Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan termasuk dari ibu para Mukminin nasab Saidah Maimunah nama lengkap beliau adalah Maimunah binti Al Haris Bin Hasan bin mujair Bin Hasan bin rabiah 

bin Abdullah bin Hilal bin Amir Ibu Beliau bernama Hindu wafatnya Sayyidah Maimunah pada masa pemerintahan khalifah muawiyah bin Abi Sufyan bertepatan dengan perjalanan kembali dari haji di suatu tempat dekat saraf Saidah Maimunah merasa ajal beliau menjelang tiba ketika itu beliau berusia 80 tahun bertepatan dengan tahun ke-61 Hijriyah Saidah Maimunah dimakamkan di tempat itu juga sebagaimana wasiat yang dia sampaikan menurut sebagian riwayat Saidah Maimunah adalah istri nabi yang terakhir meninggal kisah-kisah hidup Saidah Maimunah masa pertumbuhan dan pernikahan Saidah Maimunah dalam keluarganya Sayyidah Maimunah termasuk dalam tiga bersaudara yang memeluk Islam Ibnu Abbas meriwayatkan dari Rasulullah Al mukminah adalah tiga bersaudara yaitu Maimunah Ummu fabel dan asma Saidah Maimunah dilahirkan 6 tahun sebelum masa kenabian sehingga beliau mengetahui saat-saat orang-orang hijrah ke Madinah beliau banyak terpengaruh oleh peristiwa hijrah tersebut dan 


juga banyak dipengaruhi Kakak perempuannya yaitu Ummu fabel yang telah lebih dahulu memeluk Islam namun beliau menyembunyikan keislaman beliau karena merasa bahwa lingkungan yang beliau tempati tidak mendukung tentang suami beliau banyak riwayat yang memperselisihkannya namun ada juga kesepakatan mereka tentang asal-usul suaminya yang berasal dari keluarga Abdul uzza yaitu Abu Lahab sebagian besar riwayat mengatakan bahwa nama suaminya adalah Abu rahim bin Abdul USA yaitu seorang musyrik yang mati dalam keadaan Syirik suaminya meninggalkan Sayyidah Maimunah sebagai janda pada usia 26 tahun kekokohan Iman Saidah Maimunah setelah suaminya meninggal dengan leluasa Saidah Maimunah dapat menyatakan keimanan dan kecintaannya kepada 


Rasulullah sehingga dengan sukarela beliau menyerahkan dirinya kepada Rasulullah untuk dinikahi sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Hisyam dalam Al isabahnya Ibnu Hajar dari referensi tentang penyerahan Saidah Maimunah kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam ini telah dinyatakan dalam Alquran surat al-ahzab ayat 50 Saidah Maimunah tinggal bersama saudara perempuannya yaitu Ummul fabel yaitu istri Abbas bin Abdul Muthalib suatu ketika kepada kakaknya 


Saidah Maimunah menyatakan niat penyerahan dirinya kepada Rasulullah Ummu Fabi menyampaikan berita itu kepada suaminya sehingga Abbas pun mengabarkannya kepada Rasulullah Rasulullah mengutus seseorang kepada Abbas untuk meminang Saidah Maimunah betapa gembiranya perasaan Saidah Maimunah setelah mengetahui kesediaan Rasulullah menikahi dirinya mimpi Saidah Mainah menjadi kenyataan pada tahun berikutnya setelah perjanjian hudaibiyah Rasulullah bersama kaum muslimin memasuki Mekkah untuk melaksanakan ibadah Umroh sesuai dengan isi perjanjian hudaibiyah nabi diizinkan untuk menetap di sana selama 3 hari Namun orang-orang Quraisy 


menolak permintaan nabi dan kaum muslimin untuk berdiam di sana lebih dari 3 hari kesempatan itu digunakan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam untuk melangsungkan pernikahan dengan Saidah Maimunah setelah pernikahan itu beliau dan kaum muslimin meninggalkan Mekkah Sayyidah Maimunah mulai memasuki kehidupan rumah tangga Rasulullah dan beliau menempatkannya di kamar tersendiri Saidah Maimunah memperlakukan istri-istri beliau yang lain dengan baik dan penuh hormat dengan tujuan mendapatkan kerelaan hati beliau 


Semata tentang Saidah Maimunah Saidah Aisyah menggambarkannya sebagai berikut demi Allah Maimunah adalah wanita yang baik kepada kami dan selalu menjaga silaturahmi diantara kami Saidah Maimunah dikenal dengan kezuhudannya ketakwaannya dan sikapnya yang selalu ingin mendekatkan diri kepada Allah selain itu dalam riwayat-riwayat lain pun menceritakan penguasaan ilmunya yang luas kehidupan pernikahan Saidah Maimunah binti al-harits dengan Rasulullah setelah menikah dengan Rasulullah Sayyidah Maimunah menjalani hari-hari dalam ketaatan dan dipenuhi kebahagiaan maka tak heran jika beliau 


termasuk tokoh wanita yang meriwayatkan sejumlah hadis rasulullah pernikahannya dengan nabi memberikan berkah luar biasa bagi Bani Hilal karena pernikahan ini masyarakat Bani Hela tertarik untuk memeluk dan termotivasi mempelajari agama Islam dikutip dari buku wanita-wanita dalam Alquran oleh dokter Abdurrahman umaira saat kabar rasulullah wafat Saidah Maimunah menerimanya dengan hati yang pilu namun tetap tegar setelah wafatnya 


Rasulullah beliau hidup sebagai wanita yang ahli ibadah Saidah Maimunah binti Al Haris hidup hingga 50 tahun kemudian seluruh waktunya beliau menjalani dengan penuh kesalehan menyampaikan dakwah Rasulullah dan selalu mengenangnya sebagai junjungan dan guru seluruh umat muslim kepada Allah memohon kepadanya agar selalu diberikan petunjuk saat menjalankan segala kewajiban Allah menjadikan Sayyidah Al Haris sebagai salah satu wanita-wanita Sholihah dan termasuk dalam Salah satu wali Allah keutamaan Sayyidah Maimunah binti al-harits mengutip dari buku perempuan-perempuan surga karya imbaran Mustafa disebutkan dua keutamaan yang dimiliki Saidah Maimunah binti Al Haris istri 


Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang pertama adalah Saidah Maimunah merupakan perempuan yang berpengetahuan luas Saidah Maimunah binti Al Haris dikenal sebagai perempuan yang berpengetahuan luas beliau senantiasa memberi kontribusi pengetahuan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam menjalankan dakwahnya Saidah Maimunah binti Al Haris juga telah meriwayatkan sekitar 76 hadits dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam beberapa hadits 


riwayatnya telah ditarik dalam kitab Bukhari dan Muslim hal ini menunjukkan bahwa Saidah Maimunah adalah seorang perempuan cerdas dalam menangkap setiap hadits yang disampaikan Rasulullah Sayyidah Maimunah juga dikenal sebagai sosok yang diakui keistiqahannya sehingga banyak orang mempercayai ucapannya segala yang keluar dari mulutnya bersumber dari Alquran dan hadis yang kedua adalah Saidah Maimunah merupakan perempuan yang berjiwa patriotik dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Saidah Maimunah binti Al Haris merupakan seorang perempuan pemberani dan berjiwa patriotik beliau 


Tidak segan bersikap tegas kepada orang yang melakukan maksiat dan membenci orang yang memusuhi agama Allah Subhanahu Wa Ta'ala bahkan kepada kerabatnya sendiri jika ia telah melanggar hukum Allah maka Sayyidah Maimunah tidak akan membela atau mengasihinya dalam sebuah riwayat Ibnu Saad menyebutkan dari Yazid bin al-assam ia berkata Pada suatu hari seorang lelaki kerabat Maimunah datang kepadanya dari lelaki tersebut tercium bau minuman keras lantas Maimunah berkata dalam keadaan marah demi Allah mengapa 


engkau tidak keluar dari tengah-tengah kaum muslimin lalu mereka akan mencambukmu itulah kisah dari Saidah Maimunah bintil Haris yaitu istri Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang terakhir beliau nikahi Semoga apa yang telah dilakukan oleh Sayyidah Maimunah binti Al Haris dapat menjadi teladan baik bagi umat muslim demikianlah kisah Saidah Maimunah binti Al Haris istri terakhir rasulullah shallallahu alaihi wasallam Semoga kita banyak mengambil pelajaran Terima kasih sudah membaca artikel ini wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Posting Komentar untuk "Cerita Maimunah, Istri Terakhir Rasulullah SAW"