Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Lengkap Ratu Sufi Rabi'ah Al Adawiyah

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat datang kembali di brebes.net pada artikel kali ini kita akan membahas kisah rabiah Al Adawiyah baca artikel ini sampai akhir kisah ini bersumber dari kitab tazkiratul Aulia karya Syekh fariduddin attar jika seseorang bertanya Mengapa engkau mesijajarkan rabiah dengan kaum lelaki maka jawabannya adalah bahwa nabi sendiri pernah berkata Sesungguhnya Allah tidak memandang rupa kamu Dan yang menjadi masalah bukanlah bentuk tetapi niat seperti yang dikatakan nabi manusia-manusia akan dimuliakan sesuai dengan niat di dalam hati mereka Selanjutnya 

apabila kita boleh menerima 2/3 ajaran agama dari Aisyah maka sudah tentu kita boleh pula menerima petunjuk-petunjuk agama dari pelayan pribadinya itu apabila seorang perempuan berubah menjadi seorang laki-laki pada jalan Allah maka ia adalah sejajar dengan kaum laki-laki dan kita tidak dapat menyebutnya sebagai seorang perempuan lagi pada malam rapiah dilahirkan ke atas dunia tidak ada suatu barang berharga yang dapat ditemukan di dalam rumah orang tuanya karena Ayahnya adalah seorang yang sangat miskin sang ayah bahkan tidak mempunyai minyak Walau Setetes pun untuk memoles pusar putrinya itu mereka tidak mempunyai lampu dan tidak mempunyai kain untuk menyelimuti rabiah sang ayah telah memperoleh 3 orang putri dan rabiah adalah putrinya yang 


keempat Itulah sebabnya mengapa ia dinamakan rabiah Pergilah kepada tetangga kita Si Fulan dan Mintalah sedikit minyak sehingga aku dapat menyalakan lampu istrinya berkata kepadanya tetapi sang suami ini telah bersumpah bahwa ia tidak akan meminta sesuatu jiwa pun dari manusia lain maka Pergilah ia pura-pura menyentuhkan tangannya ke pintu rumah tetangga tersebut lalu kembali lagi ke rumahnya mereka tidak mau membukakan pintu ia melaporkannya kepada istrinya sesampainya di rumah istrinya yang malang menangis sedih dalam keadaan yang serba memprihatinkan itu si suami hanya dapat menegurkan kepala ke atas lutut dan tertidur di dalam tidurnya ia bermimpi melihat nabi nabi membujuknya janganlah engkau bersedih karena bayi perempuan yang baru dilahirkan itu adalah ratu kamu wanita dan akan menjadi penengah bagi 70.000 orang diantara kaumku kemudian nabi meneruskan besok pergilah engkau 


menghadapi saat badan yaitu Gubernur Basrah di atas sehelai kertas Tuliskan kata berikut ini setiap malam engkau mengirimkan sholawat 100 kali kepadaku dan setiap malam Jumat 400 kali kemarin adalah malam Jumat tetapi engkau lupa melakukannya sebagai penebus kelalaianmu itu berikanlah kepada orang ini 400 Dinar yang telah engkau peroleh secara halal ketika terjaga dari tidurnya Ayah raffiah menghancurkan air mata ia pun bangkit dan menulis seperti yang telah dipesankan nabi kepadanya dan mengirimkannya kepada Gubernur melalui pengurus rumah tangga istana berikanlah 2000 Dinar kepada orang-orang miskin Gubernur memberikan perintah setelah membaca surat tersebut sebagai tanda syukur karena nabi masih ingat kepadaku kemudian berikan 400 Dinar kepada Syekh ayah rabiah dan katakan kepadanya aku harap engkau datang kepadaku sehingga aku dapat melihat wajahmu namun tidaklah pantas bagi seorang seperti 


kamu untuk datang menghadapku lebih baik Seandainya akulah yang datang dan menyekap pintu rumahmu dengan janggutku ini Walaupun demikian demi Allah aku memohon kepadaMu Apapun yang engkau butuhkan Katakanlah kepadaku Ayah rabiah menerima uang emas tersebut dan membeli sesuatu yang dirasa perlu ketika rabiah beranjak besar sedang ayah Bundanya telah meninggal dunia bencana kelaparan melanda kota Basrah dan ia terpisah dari kakak-kakak perempuannya suatu hari ketika rabiah keluar rumah ia terlihat oleh seorang penjahat yang segera menangkapnya kemudian menjualnya dengan harga 6 dirham orang yang membeli dirinya menyuruh rabiah mengerjakan pekerjaan-pekerjaan berat pada suatu hari ketika ia berjalan-jalan seseorang yang tak dikenal datang menghampirinya Raffi Ahmad larikan diri tiba-tiba Ia terjatuh 


tergelincir sehingga tangannya terkilir rabiah menangis sambil mengantuk-ngantukkan kepalanya ke tanah Ya Allah aku adalah seorang asing di negeri ini tidak mempunyai ayah bunda seorang tawanan yang tak berdaya sedang tanganku cedera Namun semua itu tidak membuatku bersedih hati satu-satunya yang kau harapkan adalah dapat memenuhi kehendakMu dan mengetahui apakah engkau berkenan atau tidak rabiah janganlah engkau berduka sebuah suara berkata kepadanya esok lusa engkau akan dimuliakan sehingga malaikat-malaikat iri kepadamu kemudian rabiah kembali ke rumah tuannya di siang hari ia terus berpuasa dan mengabdi kepada Allah sedangkan di malam hari ia berdoa kepada Allah sambil terus berdiri sepanjang malam pada suatu malam tuannya terjaga dari tidur dan melalui jendela terlihat olehnya rabiah sedang bersujud dan berdoa 


kepada Allah ya Allah engkau tahu bahwa hasra hatiku adalah untuk dapat memenuhi perintahmu dan mengabdi kepadamu jika aku dapat mengubah nasib diriku ini niscaya aku tidak akan beristirahat barang sebentar pun dari mengabdi kepadamu tetapi engkau telah menyerahkan diriku ke bawah kekuasaan seorang hambaMu demikianlah kata-kata yang diucapkan rabiah di dalam Doanya itu dengan mata kepalanya sendiri si majikan menyaksikan betapa sebuah Lentera tanpa rantai tergantung di atas kepala rabiah sedang cahayanya menerangi seluruh rumah menyaksikan peristiwa ini ia merasa takut Ia lalu beranjak Ke Kamar tidurnya dan duduk merenung hingga Fajar tiba ketika hari telah terang ia memanggil rabiah bersikap lembut kepadanya kemudian membebaskannya 


izinkanlah aku pergi rabiah berkata Tuhannya memberikan izin rabiah lalu meninggalkan rumah tuanya menuju padang pasir mengadakan perjalanan menuju sebuah pertapaan di mana ia untuk beberapa lama membaktikan diri kepada Allah kemudian ia berniat hendak menunaikan ibadah haji maka berangkatlah ia menempuh padang pasir kembali barang-barang miliknya di bontangnya di atas punggung keledai tetapi begitu sampai di tengah-tengah padang pasir keledai itu mati biarlah kami yang membawa barang-barangmu lelaki-lelaki di dalam rombongan itu menawarkan jasa mereka tidak teruskanlah perjalanan kalian jawab rabiah bukan tujuanku untuk menjadi beban kalian rombongan itu meneruskan perjalanan dan meninggalkan rabiah seorang diri ya Allah rabiah berseru sambil menengadahkan kepala demikiankah caranya raja-raja memperlakukan seorang wanita yang tak berdaya di tempat yang masih 


asing baginya engkau telah memanggilku ke rumahmu tetapi di tengah perjalanan engkau membunuh keledaiku dan meninggalkanku sebatang Karah di tengah-tengah padang pasir ini belum lagi rapiah selesai dengan kata-katanya ini tanpa diduga keledai itu bergerak berdiri rabiah meletakkan barang-barangnya ke atas punggung binatang itu dan melanjutkan perjalanannya tokoh yang meriwayatkan kisah ini mengatakan bahwa tidak berapa lama setelah peristiwa itu ia melihat keledai kecil tersebut sedang dijual orang di pasar beberapa hari lamanya rabiah meneruskan perjalanannya menempuh padang pasir sebelum ia berhenti ia berseru kepada Allah Ya Allah aku sudah letih ke arah manakah yang harus kutuju aku ini hanyalah segumpal tanah sedang rumahmu terbuat dari batu Ya Allah aku memohon kepadaMu tunjukanlah dirimu Allah berkata ke dalam hati Sanubari rabiah rabiah engkau sedang berada di atas sumber kehidupan 18000 dunia Tidakkah engkau ingat betapa Musa telah memohon untuk melihat wajahku 


dan gunung-gunung terpecah menjadi 40 keping Oleh sebab itu merasa cukuplah engkau dengan Namaku saja pada suatu malam ketika rabiah sedang salat di sebuah pertapaan ia merasa sangat letih sehingga ia jatuh tertidur sedemikian nyenyak tidurnya sehingga ketika matanya berdarah tertusuk alang-alang dari tikar yang ditidurinya ia sama sekali tidak menyadarinya seorang maling masuk menyelinap ke dalam pertapaan itu dan mengambil cadar rabiah ketika hendak menyingkir dari tempat itu ditapatinya bahwa jalan keluar telah tertutup dilepaskannya cadar itu dan ditinggalkannya tempat itu dan ternyata jalan keluar telah terbuka kembali cadar rabiah diambilnya lagi tetapi jalan keluar tertutup kembali sekali lagi dilepaskannya cadar itu 7 Kali perbuatan seperti itu diulanginya kemudian terdengarlah olehnya sebuah suara dari pojok pertapaan itu Wahai 


Manusia tiada gunanya engkau mencoba-coba sudah bertahun-tahun Raffi Ahmadi kepada kami setan sendiri tidak berani datang menghampirinya tetapi betapakah seorang maling memiliki keberanian hendak mencuri cadarnya Pergilah dari sini wahai manusia jahanam Tiada Guna engkau mencoba-coba lagi jika seorang sahabat sedang tertidur maka sang sahabat bangun dan berjaga-jaga dua orang pemuka agama datang mengunjungi rabiah dan keduanya merasa lapar mudah-mudahan rabiah akan menyuguhkan makanan kepada kita kata mereka makanan yang disuguhkan rabiah pasti diperolehnya secara halal ketika mereka sudah duduk di depan mereka telah terhampar serbet dan di atasnya ada dua Potong Roti melihat hal ini mereka sangat gembira tetapi saat itu pula seorang pengemis datang dan ramiah memberikan kedua Potong Roti itu kepadanya kedua pemuka 


agama itu sangat kecewa namun mereka tidak berkata apa-apa tak Berapa lama kemudian masuklah seorang pelayan wanita membawakan beberapa buah roti yang masih panas majikanku telah menyuruhku Untuk mengantarkan roti-roti ini kepadamu si pelayan menjelaskan kemudian rabiah menghitung roti-roti tersebut semua berjumlah 18 buah mungkin sekali roti-roti ini bukan untukku rabiah berkata si pelayan berusaha meyakinkan rabiah namun Percuma saja akhirnya roti-roti itu di bawahnya kembali sebenarnya yang telah terjadi adalah bahwa pelayan itu telah mengambil 2 potong untuk dirinya sendiri kepada nyonya majikan ia meminta dua Potong Roti lagi Kemudian Kembali ke tempat rabiah roti-roti itu dihitung oleh rabiah Ternyata semuanya ada 20 buah dan setelah itu barulah ia menerimanya roti-roti ini memang telah dikirimkan majikanmu untukku kata rabiah kemudian rabiah menyuguhkan roti-roti tersebut kepada kedua 


tamunya tadi keduanya makan namun masih dalam keadaan terheran-heran Apakah rahasia dibalik semua ini Mereka bertanya kepada rabiah kami ingin memakan rotimu sendiri Tapi engkau memberikannya kepada seorang pengemis kemudian engkau mengatakan kepada si pelayan tadi bahwa ke-18 surat itu bukanlah dimaksudkan untukmu tetapi kemudian ketika semuanya berjumlah 20 buah barulah engkau mau menerimanya kemudian rabiah menjawab sewaktu kalian datang aku tahu bahwa Kalian sedang lapar aku berkata kepada diriku sendiri betapakah aku tega untuk menyuguhkan Hanya dua Potong Roti kepada dua orang terkemuka yang terhormat Itulah sebabnya Mengapa ketika si pengemis tadi datang aku segera memberikan dua Potong Roti itu kepadanya dan berkata kepada Allah yang Maha Besar Ya Allah engkau telah berjanji bahwa engkau akan memberikan ganjaran 10 kali lipat Dan Janjimu itu kupegang Teguh kini telah kusediakan dua potong roti untuk menyenangkanmu semoga engkau 


berkenan untuk memberikan 20 Potong Roti sebagai imbalannya ketika ke-18 roti itu diantarkan kepadaku tahulah aku bahwa sebagian darinya telah dicuri atau roti-roti itu bukan untuk disampaikan kepadaku Pada suatu hari pelayan wanita rabiah hendak memasak sop bawang karena telah beberapa lamanya mereka tidak memasak makanan ternyata mereka tidak mempunyai bawang si pelayan berkata kepada rabiah aku hendak meminta bawang kepada Tetangga Sebelah tetapi rabiah mencegah telah 40 tahun aku berjanji kepada Allah tidak akan meminta sesuatu pun kecuali kepadanya Lupakanlah bawang itu segera setelah rabiah berkata demikian seekor burung meluncur dari angkasa membawa bawang yang telah terkupas di paruhnya lalu menjatuhkannya ke dalam belanga menyaksikan peristiwa itu rabiah berkata aku takut jika semua ini adalah semacam tipu muslihat rabiah tidak mau menyentuh bawang tersebut hanya roti 


sajalah yang dimakannya Pada suatu hari rabiah berjalan ke atas gunung segera ia dikerumuni oleh kawanan rusa kambing hutan Ibex sebangsa kambing hutan yang bertanduk panjang dan keledai-keledai liar binatang-binatang itu menatap rapiah dan hendak menghampirinya tanpa disangka-sangka Hasan Al Basri datang pula ke tempat itu begitu melihat Arabiah segera Ia datang menghampirinya Tetapi setelah melihat kedatangan Hasan binatang-binatang pedih lari ketakutan dan meninggalkan Arabia hal ini membuat Hasan kecewa Mengapakah binatang-binatang itu menghindari diriku sedang mereka begitu jinak terhadapmu Hasan bertanya kepada rabiah apakah yang telah engkau makan pada hari ini rabiah balik bertanya sup bawang engkau telah memakan lemak binatang-binatang itu tidak mengherankan jika mereka lari ketakutan melihatmu di hari lain ketika rabiah lewat di depan rumah Hasan saat itu Hasan termenung di jendela ia 


sedang menangis dan air matanya menetes jatuh mengenai pakaian rabiah mula-mula rabiah mengira hujan turun Tetapi setelah ia menengadah ke atas dan melihat Hasan sadarlah ia bahwa yang jatuh menetes itu adalah air mata Hasan guru menangis adalah pertanda dari kelesuan spiritual ia berkata kepada Hasan tahanlah air matamu jika tidak di dalam dirimu akan mengkolo rasamudra sehingga engkau tidak dapat menjadi dirimu sendiri kecuali pada seorang raja yang maha perkasa teguran itu tidak enak didengar Hasan namun Ia tetap menahan diri di hari lain ia bertemu dengan rabiah di tepi sebuah danau Hasan menghamparkan sajadahnya di atas air dan berkata kepada rabiah rabiah marilah kita melakukan salat Sunnah dua rakaat di atas air rabiah menjawab Hasan jika engkau mempertontonkan kesaktian-kesaktianmu di tempat ramai ini maka kesaktian-kesaktian itu haruslah yang tak dimiliki oleh orang-orang lain sesudah berkata rabiah melemparkan sajadahnya ke udara kemudian ia melompat ke 


atasnya dan berseru kepada Hasan Naiklah kemari Hasan agar orang-orang dapat menyaksikan kita Hasan yang belum mencapai kepandaian seperti itu tidak dapat berkata apa-apa kemudian rabiah mencoba menghiburnya dan berkata Hasan yang engkau lakukan tadi dapat pula dilakukan oleh seekor ikan dan yang kulakukan tadi dapat pula dilakukan oleh seekor lalat yang terpenting bukanlah keahlian-keahlian seperti itu kita harus mengabdikan diri kepada hal-hal yang terpenting itu pada suatu malam Hasan beserta dua tiga orang sahabatnya berkunjung ke rumah rabiah tetapi rumah itu gelap tiada berlampu Mereka senang sekali seandainya pada saat itu adalah lampu maka rabiah meniup Jadi tangannya sepanjang malam itu hingga Fajar jari tangan rabiah memancarkan cahaya terang benderang bagaikan Lentera dan mereka duduk di dalam suasana 


terang jika ada seseorang yang bertanya bagaimana hal seperti itu bisa terjadi maka jawabanku adalah persoalannya adalah sama dengan tangan Musa Jika ia kemudian menyangkal tetapi Musa adalah seorang nabi maka jawabanku Barang siapa yang mengikuti jejak Nabi akan mendapatkan seperti kenabian seperti yang pernah dikatakan Nabi Muhammad sendiri barangsiapa yang menolak harta benda yang tidak diperoleh secara halal walaupun harganya satu sen Sesungguhnya ia telah mencapai suatu tingkat kenabian Nabi Muhammad juga pernah berkata sebuah mimpi yang benar adalah seperempat dari kenabian pada suatu ketika rabiah mengirimkan sepotong lilin sebuah jarum dan selai rambut kepada Hasan dengan pesan hendaklah engkau seperti sepotong lilin senantiasa menerangi dunia walaupun dirinya sendiri terbakar hendaklah engkau seperti sebuah jarum 


senantiasa berbakti walaupun tidak memiliki apa-apa apabila kedua hal itu telah engkau lakukan maka bagimu 1000 tahun hanyalah seperti Sehelai rambut ini Apakah engkau menghendaki agar kita menikah tanya Hasan kepada rabiah tali pernikahan hanyalah untuk orang-orang yang memiliki keakuan di sini keakuan telah sirna telah menjadi tiada dan hanya ada melalui dia Aku adalah miliknya aku hidup di bawah naungannya engkau harus melamar diriku kepadanya bukan langsung kepada diriku sendiri Bagaimanakah engkau telah menemukan rahasia ini rabiah tanya Hasan aku lepaskan segala sesuatu yang telah kau peroleh kepadanya jawab rabiah Bagaimana engkau telah dapat mengenalnya Hasan engkau lebih suka bertanya tetapi aku lebih suka menghayati Jawa Barat suatu hari rabiah bertemu dengan seseorang yang kepalanya dibalut Mengapa engkau membalut kepalamu tanya rabiah Karena aku merasa pusing jawab lelaki itu berapakah umurmu rabiah bertanya lagi 30 tahun jawabnya Apakah engkau 


banyak menderita sakit dan merasa susah di dalam hidupmu tidak jawabnya lagi selama 30 tahun engkau menikmati hidup yang sehat engkau tidak pernah mengenakan selubung ke syukuran tetapi baru malam ini saja kepalamu terasa pusing engkau telah mengenakan selubung keluh kesah kata rabiah suatu ketika rabiah menyerahkan uang empat dirham kepada seorang lelaki berikanlah kepadaku sebuah selimut kata rabiah karena aku tidak mempunyai pakaian lagi lelaki itu pun pergi tetapi tidak lama kemudian ia kembali dan bertanya kepada rabiah selimut berwarna Apakah yang harus kubeli apa peduliku dengan warna rabiah berkata kembalikan uang itu kepadaku kembali diambilnya keempat buah dirham perak itu dan dilemparkannya ke sungai Tigris suatu hari di musim semi rabiah memasuki tempat tinggalnya kemudian melongok keluar karena pelayannya berseru Ibu keluarlah dan saksikanlah apa yang telah dilakukan oleh sang pencipta lebih baik Engkaulah yang masuk kemari jawab rabiah dan saksikanlah sang pencipta itu sendiri aku sedemikian asyik menatap sang 


pencipta sehingga Apakah peduliku lagi terhadap ciptaan-ciptaannya beberapa orang datang mengunjungi rabiah dan menyaksikan Betapa ia sedang memotong daging dengan gigi-giginya Apakah engkau tidak mempunyai pisau untuk memotong daging itu dan yang mereka aku tak pernah menyimpan pisau di dalam rumah ini karena takut terluka jawab rabiah rabiah berpuasa seminggu penuh selama berpuasa itu ia tidak makan dan tidak tidur setiap malam ia tekun melaksanakan dan berdoa lapar yang dirasakannya sudah tidak tertahankan lagi seorang tamu masuk ke rumah rabiah membawa semangkuk makanan rabiah menerima makanan itu kemudian ia pergi mengambil lampu ketika ia kembali 


ternyata seekor kucing telah menumpahkan isi mangkuk itu akan ku ambilkan Kendi air dan aku akan berbuka puasa rabiah berkata ketika ia kembali dengan second di air ternyata lampu telah padam ia hendak meminum air Kendi itu di dalam kegelapan tetapi Kendi itu terlepas dari tangannya dan jatuh pecah dan berantakan rabiah meratap dan mengeluh sedemikian menyayat hati seolah-olah sebagian rumahnya telah dimakan api rabiah menangis ya Allah apakah yang telah engkau perbuat terhadap hambaMu yang tak berdaya ini berhati-hatilah rabiah sebuah seruan terdengar di telinganya janganlah engkau sampai 


mengharapkan bahwa aku akan menganugerahkan semua kenikmatan dunia kepadamu sehingga pengabdianmu kepadaku terhapus dari dalam hatimu pengabdian kepadaku dan kenikmatan-kenikmatan dunia tidak dapat dipadukan di dalam satu hati Arabiah engkau menginginkan suatu hal sedang aku menginginkan hal yang lain hasratku dan hasratmu tidak dapat dipadukan di dalam satu hati setelah mendengar celaan ini rabiah mengisahkan kulepaskan hatiku dari dunia dan kubuang segala hasrat dari dalam hatiku sehingga selama 30 tahun yang terakhir ini Apabila melakukan salat maka aku menganggap sebagai saladku yang terakhir beberapa orang mengunjungi rabiah untuk mengujinya mereka ingin memergoki rabiah mengucapkan kata-kata yang tidak dipikirkannya terlebih dahulu setelah macam kebajikan telah dibagi-bagikan kepada kepala kaum lelaki mereka berkata mahkota kenabian telah ditaruh di kepala kaum lelaki sabuk ke bangsawan telah diikatkan di pinggang kaum lelaki 


tidak ada seorang perempuan pun yang telah diangkat Allah menjadi nabi semua itu memang benar jawab rabiah tetapi agoisme memuja diri sendiri dan ucapan Bukankah aku Tuhanmu yang Maha Tinggi tidak pernah terbesit di dalam dada perempuan dan tidak ada seorang perempuan pun yang banci semua ini adalah bagian kaum lelaki ketika Raffi Ahmad menderita sakit yang gawat kepadanya ditanyakan Apakah penyebab penyakitnya itu aku telah menatap surga jawab rabiah Dan Allah telah menghukum diriku kemudian Hasan al-bashri datang untuk mengunjungi rabiah aku mendapatkan salah seorang diantara pemuka-pemuka kota Basrah berdiri di pintu pertapaan rabiah ia Hendak memberikan sekantong emas kepada rabiah dan ia menangis Hasan mengisahkan Aku Bertanya kepadanya Mengapa engkau menangis aku menangis karena wanita suci zaman ini jawabnya karena jika berkah kehadirannya tidak ada lagi celaka Omat manusia 


aku telah membawakan uang sekedar untuk biaya perawatannya ia melanjutkan tetapi aku khawatir kalau kalau rabiah tidak mau menerimanya bujuklah rabiah agar Ia mau menerima uang ini maka masuklah Hasan ke dalam pertapaan rabiah dan membujuknya untuk mau menerima uang itu rabiah menatap Hasan dan berkata Dia telah menafkahi orang-orang yang menghujatnya Apakah dia tidak akan menafkahi orang-orang yang mencintainya sejak aku mengenalnya aku telah berpaling dari manusia ciptaanNya Aku tidak tahu Apakah kekayaan seseorang itu halal atau tidak maka betapakah aku dapat menerima pemberiannya pernah aku menjahit pakaian yang robek dengan diterangi lampu dunia beberapa saat hatiku lengah tetapi akhirnya aku pun sadar pakaian itu robek kembali pada bagian-bagian yang telah kujahit itu dan hatiku menjadi lega Mintalah kepadanya agar ia tidak membuat hatiku lengah lagi Abdul Wahid Amir mengisahkan bahwa ia bersama Sofyan adsori mengunjungi rabiah ketika sakit tetapi karena menyeganinya mereka tidak berani menegurnya atau menyapa rabiah Engkaulah yang berkata kataku kepada Sofyan jika engkau berdoa Sofyan 


berkata kepada rabiah niscaya penderitaanmu ini akan hilang kemudian rabiah menjawab tidak Tahukah Engkau siapa yang menghendaki aku menderita seperti ini Bukankah Allah Iya Sofyan membenarkan betapa mungkin engkau mengetahui hal ini menyuruhku untuk memohonkan hal yang bertentangan dengan kehendaknya Bukankah tidak baik apabila kita menentang sahabat kita sendiri Apakah yang engkau inginkan rabiah Sofyan bertanya pula Sofyan Engkau adalah seorang yang terpelajar tetapi Mengapa engkau bertanya apakah yang engkau inginkan demi kebesaran Allah rabiah berkata tanda setelah 12 Tahun Lamanya aku menginginkan buah kurma segar engkau tentu tahu bahwa di kota Basrah buah kurma sangat murah harganya tetapi hingga saat ini aku tidak pernah memakannya aku ini hanyalah hambanya maka kafirlah aku engkau harus menginginkan segala sesuatu yang diinginkannya semata-mata Agar engkau dapat menjadi hambanya yang sejati tetapi lain lagi persoalannya jika Tuhan 


sendiri memberikannya Sofyan terdiam kemudian ia berkata kepada rabiah karena aku tak dapat berbicara mengenai dirimu maka Engkaulah yang berbicara mengenai diriku Engkau adalah manusia yang baik kecuali dalam satu hal engkau mencintai dunia engkau pun suka membacakan hadis-hadis yang terakhir ini dikatakan rabiah dengan maksud bahwa membacakan hadis-hadis tersebut adalah suatu perbuatan yang mulia Sofyan sangat tergugah hatinya dan berseru Ya Allah Kasihilah aku tetapi rabiah mencela Tidak maukah engkau mengharapkan kasih Allah Sedangkan engkau sendiri tidak mengasihinya Malik bin Dinar berkisah sebagai berikut Aku mengunjungi rabiah ku saksikan dia menggunakan gayung pecah untuk minum dan bersuci sebuah tikar dan Sebuah batu bata yang kadang-kadang dipergunakannya sebagai bantal menyaksikan semua itu hatiku menjadi sedih aku mempunyai teman-teman yang kaya aku berkata kepada 


rabiah jika engkau menghendaki Sesuatu akan ku mintakan kepada mereka Malik engkau telah melakukan kesalahan yang besar jawab rabiah Bukankah yang menafkahi aku dan yang menafkahi mereka adalah satu iya jawabku apakah yang menafkahi orang-orang miskin itu lupa kepada orang-orang miskin karena kemiskinan mereka dan apakah dia ingat kepada orang-orang kaya karena kekayaan mereka dan yang rabiah tidak jawabku jadi rabiah meneruskan karena dia mengetahui keadaanku Bagaimanakah aku harus mengingatkannya beginilah Yang dikehendakinya dan aku menghendaki seperti yang dikehendakinya Pada suatu hari Hasan Al Basri Malik bin Dinar dan syaqiq Al Baqi mengunjungi rabiah yang sedang terbaring dalam keadaan sakit seorang manusia tidak dapat 


dipercaya kata-katanya Jika ia tidak tabah menanggung cambukan Allah kata Hasan memulai pembicaraan kata-katamu itu berbau egoisme rabiah membalas kemudian giliran syaqiq untuk mencoba seorang wanita tidak dapat dipercaya kata-katanya Jika ia tidak bersyukur karena cambukan Allah ada yang lebih baik daripada itu jawab rabiah Malik bin Dinar maju seorang manusia tidak dapat dipercaya kata-katanya jika Iya tidak merasa bahagia ketika menerima cambokan Allah masih ada yang lebih baik daripada itu rabiah mengulangi jawabannya jika demikian katakanlah kepada kami mereka mendesak rabiah maka berkatalah 


rabiah seorang manusia tidak dapat dipercaya kata-katanya Jika ia tidak lupa kepada cambukan Allah ketika ia merenungkannya seorang Cendekia terkemuka di kota Basrah mengunjungi rabiah yang sedang terbaring sakit sambil duduk di sisi tempat tidur rabiah ia mencaci maki dunia rabiah berkata kepadanya Sesungguhnya engkau sangat mencintai dunia ini jika engkau tidak mencintai dunia tentu engkau tidak akan menyambut-nyebutnya berulang kali seperti ini seorang pembeli lah yang senantiasa mencela barang-barang yang hendak dibelinya Jika engkau tidak merasa berkepentingan dengan dunia ini tentulah engkau tidak akan memuji-muji atau memburuk-burukkannya engkau menyebut-nyebut dunia ini seperti kata sebuah peribahasa barangsiapa mencintai sesuatu hal maka ia sering menyebut-nyebutnya ketika tiba saatnya rabiah harus meninggalkan dunia fana ini orang-orang yang menunggunya meninggalkan 


kamarnya dan menutup pintu kamar itu dari luar Setelah itu mereka mendengar suara yang berkata Wahai jiwa yang damai kembalilah kepada Tuhanmu dengan berbahagia beberapa saat kemudian tidak ada lagi suara yang terdengar dari kamar rabiah mereka lalu membuka pintu kamar itu dan mendapatkan narabiah telah berpulang setelah rabiah meninggal dunia ada yang Bertemu Dengannya dalam sebuah mimpi kepadanya ditanyakan Bagaimana engkau menghadapi munkar dan nangkir rabiah menjawab kedua malaikat itu datang kepadaku dan bertanya Siapakah Tuhanmu Aku menjawab Pergilah kepada Tuhanmu dan katakan kepadanya dia antara beribu-ribu makhluk yang ada janganlah engkau melupakan seorang wanita tua yang lemah aku hanya memiliki engkau di dunia yang luas tidak pernah lupa kepadamu tetapi Mengapakah engkau mengirim utusan sekedar menanyakan Siapa Tuhanmu kepadaku Ya Allah Apapun yang 


engkau karuniakan kepadaku di dunia ini berikanlah kepada musuh-musuhmu dan apapun yang akan engkau karuniakan kepadaku di akhirat nanti berikanlah kepada sahabat-sahabatmu karena engkau sendiri cukuplah bagiku Ya Allah jika aku menyembahmu karena takut kepada neraka bakarlah aku di dalam neraka dan jika aku menyembahmu Karena mengharapkan surga campakkanlah aku dari dalam surga tetapi jika aku menyembahmu demi Engkau semata janganlah engkau enggan memperlihatkan keindahan wajahmu yang abadi kepadaku Ya 


Allah semua jerih dan semua hasratku diantara kesenangan-kesenangan di dunia ini adalah untuk mengingat engkau dan di akhirat nanti diantara segala kesenangan akhirat adalah untuk berjumpa denganmu begitulah halnya dengan diriku seperti yang telah kau katakan kini berbuatlah Seperti Yang Engkau kehendaki demikianlah kisah tentang rabiah Al Adawiyah Semoga kita banyak mengambil manfaat terima kasih membaca artikel wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Posting Komentar untuk "Cerita Lengkap Ratu Sufi Rabi'ah Al Adawiyah"