Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Khawla Binti al-Azwar. Sang Bidadari besi

Brebes.net - Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Berikut kita akan membahas kisah seorang perempuan pejuang yang ikut berperang di jalan Allah beliau adalah khaula binti Al Azwar muslimah berjulukan Bidadari besi wanita adalah sosok yang memiliki Fitrah lemah lembut tapi jika Panggilan Jihad sudah digelorakan kaum wanita pun bangkit dan memiliki andil dalam perjuangan Islam para Shahabiyah turut membantu di Medan jihad dengan membantu mengobati pasukan kaum muslimin yang terluka perjuangan mengobati pasukan kaum muslimin bukan hal yang ringan mereka bisa terbunuh atau ditawan musuh jika kaum muslimin menderita kekalahan Namun ada satu sosok shahabiah yang tidak 

berhenti mengobati kaum muslimin yang terluka saat jihad beliau tidak bisa tinggal diam ketika agama Allah di koyak musuh Islam beliau adalah khaula binti Al Azwar sosok mujahidah nyata di medan perang beliau bangkit mengangkat pedangnya dan menembus Brigade musuh dengan kudanya Haula adalah legenda dari kaum muslimah beliau di sejajarkan dengan Umar Bin Khattab radhiyallahu Anhu dan Khalid bin Walid radhiyallahu Anhu dalam hal keberaniannya berjihad beliau memberikan teladan nyata Jika seorang muslimah pun tidak boleh gentar dalam menghadapi ancaman nyata dalam dakwah Haula adalah Putri kepada suku 


Bani Asad kaumnya sudah memeluk Islam Jauh sebelum Kaula dilahirkan ayahnya bernama Malik atau Thoriq bin ausi julukan Ayahnya adalah Al Azwar Haula memiliki kakak laki-laki bernama diral Al Azwar kakaknya termasuk pemuda Islam yang pemberani ia mahir bermain pedang keahliannya bertempur dengan pedang dan kuda didapatkan kala dari bimbingan kakaknya kedekatan keduanya seperti Tak Terpisahkan Haula juga dikenal dengan kemampuannya dalam bidang sastra secara fisik Kaulah tumbuh menjadi muslimah berparas cantik tubuhnya tinggi 


sehingga Saat berjalan terselip ke anggunan sekaligus kegagahan seorang pejuang Islam kisah kepahlawanan Haula tergambar jelas dalam perang melawan pasukan Romawi di daerah Nadin tempat yang tidak jauh dari Yerusalem beliau berangkat bersama sahabiah lainnya sebagai tim medis sementara kakaknya yaitu direr menjadi pasukan utama di bawah komando Khalid bin Walid dalam pertempuran ini Haula akan menemui takdirnya beliau bahkan disebut lebih berani dari semua pasukan pria yang dipimpin Khalid seperti diceritakan dalam buku the conquering of assam yang ditulis oleh sejarawan Arab yaitu alwakidi ketika perang berkecamuk Dirar kehilangan tombaknya dan terjatuh Ia pun 


ditawan pasukan Romawi mengetahui kakaknya ditawan musuh khaulah langsung bangkit dan mengenakan pakaian perang serta membawa pedang dan memacu kudanya tanpa ragu ia menerobos pasukan Romawi yang mencoba menghadangnya sendirian pasukan kaum muslimin dan pimpinannya Khalid bin Walid pun dibuat takjub dengan keberanian luar biasa tentara Allah tersebut Khalid melihat sesosok Satria dengan baju perang hitam dan selendang hijau Ia sendirian merangsang ke pasukan Romawi dengan tebasan pedangnya beberapa pasukan Romawi berhasil dirobohkan melihat keberanian Kesatria itu Khalid dan pejuang Muslim lainnya pun bergabung meskipun pertanyaan menyelimuti mereka siapakah identitas Kesatria gagah berani itu sempat beberapa saat para pejuang lainnya mengira bahwa Kesatria itu adalah Khalid tapi tiba-tiba Khalid 


muncul sehingga mereka terheran jika bukan Khalid Lalu siapa dia siapa Ksatria itu demi Allah ia tidak menghargai keselamatannya ujar Khalid terlihat oleh para pejuang Muslim lainnya ksatria tersebut berada di tengah-tengah musuh sesekali ia menghilang dan tak terlihat kemudian muncul beberapa saat dengan darahmus yang menetes di pedangnya tindakannya yang berani hanya membuat pasukan muslimin kagum dan mendoakan keselamatannya dalam pertempuran itu bangsa Romawi akhirnya kalah perang dan melarikan diri usai pertempuran itu Khalid 


menjadi Kesatria yang berjuang gagah tersebut Khalid memuji Kesatria itu dan memintanya melepaskan penutup wajahnya tapi Kesatria itu tidak menjawab dan Berusaha menjauh dari pasukan kaum muslimin tentunya para pejuang pun tidak membiarkan hal itu dan meminta ia mengungkapkan identitasnya dikarenakan tidak menemukan cara untuk melarikan diri Ia menjawab dengan suara lirih dan lembutnya Saya tidak bisa menjawab karena saya malu kepada anda anda adalah pemimpin besar dan Saya hanya seorang wanita yang hatinya terbakar ujar Kesatria itu dengan pernyataannya itu Khalid semakin bersikeras memintanya untuk mengungkapkan identitasnya saya Haula binti Al Azwar saya bersama para pejuang Ketika saya mengetahui musuh telah menangkap saudara saya maka saya melakukan apa yang harus saya lakukan Jelaskanlah setelah mengetahui cerita jelasnya Khalid memerintahkan Pejuang untuk mengajar pasukan Romawi 


dan membebaskan para tahanan dalam operasi itu Haula pun kembali bergabung dengan pejuang dan berhasil menyelamatkan saudaranya dalam pertempuran lainnya dengan pasukan Romawi Ia yang memimpin serangan itu saat itu tanpa diduga pasukan Romawi menyerbuk yang wanita dan menangkap beberapa dari mereka termasuk khaula ternyata para wanita yang ditangkap itu untuk diserahkan kepada komandan Mereka haola pun marah dengan hal itu dan berpikir bahwa kematian lebih terhormat dibandingkan hidup dalam kehinaan seketika Ia pun berdiri dan menyerukan wanita lainnya untuk melawan dan memperjuangkan hidup mereka pada akhirnya para wanita itu mengambil tiang 


dan pasak tenda dan menyerang para penjaga Mereka pun membentuk lingkaran ketat semua dilakukan dengan komando dari Kaula dan kemenangan kembali diraih begitu pula dalam pertempuran lainnya sosok Haula yang selalu memberikan contoh keberanian dan keteguhannya terhadap Islam menjadikan ia sebagai sosok pejuang muslimah yang melegenda demikianlah kisah Kaulah binti Al Aswar muslimah berjulukan Bidadari besi Semoga kita banyak mengambil pelajaran Terima kasih wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Posting Komentar untuk "Cerita Khawla Binti al-Azwar. Sang Bidadari besi"