Cerita Istri Nabi Ummu Salamah. Yang Menyaksikan Wafatnya Imam Husein
Brebes.net - Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat datang kembali di channel cerita mulu pada artikel kali ini kita akan membahas kisah istri rasulullah yang sempat menyaksikan wafatnya Sayyidina Husein beliau adalah perempuan yang memiliki kedudukan yang agung beliau merupakan Saidah Ummu Salamah Sayyidah Ummu Salamah adalah seorang Ummul mukminin yang berpribadian kuat cantik dan menawan serta memiliki semangat jihad dan kesabaran dalam menghadapi cobaan lebih-lebih setelah berpisah dengan suami dan anak-anaknya berkat kematangan berpikir dan ketepatan dalam mengambil keputusan Sayyidah Ummu Salamah mendapatkan kedudukan mulia di sisi
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di dalam sirah ummahatul mukminin dijelaskan tentang banyaknya sikap mulia dan peristiwa penting dari Saidah Ummu Salamah yang dapat diteladani kaum muslimin baik sikapnya sebagai istri yang selalu menjaga kehormatan keluarga maupun sebagai pejuang dijalan Allah kelahiran Sayyidah Ummu Salamah nama sebenarnya Sayyidah Ummu Salamah adalah Hindun binti suhail dikenal dengan nama Ummu Salamah yang lahir 24 tahun sebelum Hijriah beliau dibesarkan di lingkungan bangsawan dari suku Quraisy ayahnya bernama suhail bin mugairah bin di kalangan kaumnya Suher dikenal sebagai seorang Dermawan sehingga dijuluki zadorakib yaitu penjamu para musafir karena dia sering menjamu setiap orang yang menyertainya dalam perjalanan dia adalah pemimpin kaumnya terkaya dan terbesar wibawanya Ibu dari umur Salamah bernama Atikah binti Amir bin rabiah bin Malik bin jazimah bin alqamah alkananiah yang berasal dari bani Faras wafat pada tahun ke-59 Hijriyah usia Ummu Salamah telah mencapai 84 tahun usia tua dan pikun merambah dipertahan umurnya Allah ta'ala mengangkat rohnya yang suci naik ke atas menuju hatinya beliau meninggal dunia setelah hidup dengan aktivitas yang
dipenuhi oleh pengorbanan jihad dan kesabaran di jalan Allah subhanahu wa ta'ala dan rasulnya beliau dishalatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu Anhu dan dikuburkan di al-baqi di samping kuburan ummahatul mukminin lainnya pernikahan dan perjuangan Saidah Ummu Salamah banyak Pemuda Mekkah yang ingin mempersunting Hindun dan yang berhasil menikahinya adalah Abdullah bin Abdul Asad bin Hilal bin Abdullah bin Umar bin Maksum yaitu seorang penunggang kuda terkenal dari pahlawan-pahlawan suku Bani Quraisy yang gagah berani ibunya bernama brah binti Abdul Muthalib Bin Hasyim yaitu Bibi Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam yaitu budak Abu Lahab mereka hidup bahagia dan rumah tangga mereka diliputi kerukunan dan kesejahteraan tidak lama setelah itu dakwah islam menarik hati mereka sehingga mereka memeluk Islam dan menjadi orang-orang pertama yang masuk Islam begitu pula dengan Hindun Dia tergolong
orang-orang yang pertama masuk Islam dan bersama suaminya memulai perjuangan dalam hidup mereka orang-orang Quraisy selalu mengganggu dan menyiksa kaum muslimin agar mereka meninggalkan agama Islam dan kembali ke agama nenek moyang Mereka melihat kondisi seperti itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengizinkan mereka untuk hijrah ke habasyah sehingga mereka disebut sebagai kaum Muhajirin yang pertama mereka menetap di habasyah dan di sana Hindu melahirkan anak-anaknya yaitu Zainab Salamah Umar dan Dora Setelah beberapa lama mereka berniat kembali ke Mekah terutama setelah mendengar keislaman dua tokoh penting Quraisy yaitu sayidina Umar Bin Khattab dan Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthalib akan tetapi ternyata penyiksaan masih terus berlangsung bahkan bertambah Dahsyat untuk menjaga kehormatan diri dan keluarganya Abu Salamah Meminta perlindungan dari Abu Thalib yaitu paman nabi dari siksaan kaumnya yaitu Bani Maksum dan Abu Thalib menyatakan
perlindungannya karena orang-orang Quraisy masih saja menyiksa kaum muslimin akhirnya Allah membuka hati Penduduk Madinah untuk menerima Islam kemudian Rasulullah mengizinkan kaum muslimin untuk hijrah ke sana baik secara kelompok maupun perseorangan Abu Salamah istri dan anaknya yang bernama Salamah hijrah ke sana Di tengah perjalanan mereka dihadang oleh kaum Bani Maksum yaitu kaumnya Ummu Salamah yang kemudian merampas serta menyandera umur Salamah keluarga Abu Salamah yaitu Bani Asad ikut campur tangan dan Mereka menolak menyerahkan Salamah bahkan si anak dirampas dan dijauhkan dari ibunya sedangkan Bani Maksum menculik Ummu Salamah dan dipenjara Adapun Abu Salamah dibiarkan ke Yatsrib Dengan Hati penuh kesedihan karena harus berpisah dengan istri dan anaknya keadaan
demikian berjalan kurang lebih setahun lamanya Ummu Salamah terus-menerus menangis karena kecewa atas perbuatan kaumnya sehingga akhirnya ada seorang laki-laki dari kaumnya yang merasa iba dan membiarkan Ummu Salamah menyusul suaminya di Madinah Adapun Bani Asad menyerahkan kembali putranya yaitu Salamah kepadanya akan tetapi banyak rintangan yang harus dihadapi dan berkat keimanan dan keinginan yang kuat Saidah Ummu Salamah mampu mengatasi semua itu dan tiba di Madinah pesan Abu Salamah kepada istrinya yaitu Ummu Salamah dalam membela Islam peran Abu Salamah sangat besar Abu Salamah dikenal berani dalam berperang Rasulullah menghargainya dengan mengangkatnya sebagai wakil Rasulullah di Madinah ketika beliau pergi memimpin pasukan dalam perancisra pada tahun kedua Hijriah Abu Salamah ikut dalam Perang Badar dan uhud ketika dalam Perang Uhud Abu Salamah
mengalami luka yang cukup parah dan nyaris meninggal namun beberapa saat kemudian beliau sembuh Setelah Perang Uhud Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menerima berita bahwa Bani Asad hendak menyerang kaum muslimin di Madinah sebelum mereka menyerang Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berinisiatif mendahului mereka dalam misi ini beliau menunjuk Abu Salamah untuk memimpin pasukan yang berjumlah 150 orang dan di dalamnya terdapat saat bin Abi waqqash Abu Ubaidah bin jarrah Amir Bin jarrah dan yang lainnya pasukan diarahkan ke bukit kut tempat mata air Bani Asad kemenangan Gemilang diraih oleh pasukan Abu Salamah dan mereka kembali ke Madinah dengan membawa banyak harta rampasan perang di Madinah luka-luka Abu Salamah kambuh sehingga beliau harus beristirahat beberapa waktu ketika sakit Rasulullah selalu menjenguk dan mendoakan beliau Ummu Salamah selalu mendampingi suaminya yang sedang dalam keadaan sakit sehingga beliau merawan dan menjaganya siang dan malam suatu hari demam Abu Salamah menghebat kemudian Ummu Salamah berkata kepada suaminya aku mendapat berita bahwa
seorang perempuan yang ditinggal mati suaminya kemudian suaminya masuk surga istrinya pun akan masuk surga jika setelah itu istrinya tidak menikah lagi dan Allah akan mengumpulkan mereka nanti di surga demikian pula jika si istri yang meninggal dan suaminya tidak menikah lagi sepeninggalnya untuk itu Mari kita berjanji bahwa engkau tidak akan menikah lagi sepeninggalku dan aku berjanji untukmu untuk tidak menikah lagi sepeninggalmu Abu Salamah berkata Maukah engkau menaati perintahku Ummu Salamah menjawab adapun saya bermusyawarah hanya untuk taat Abu Salamah berkata Seandainya aku mati maka Menikahlah lalu Abu Salamah berdoa kepada Allah ya Allah karuniakanlah kepada Ummu Salamah sesudahku seseorang yang lebih baik dariku yang tidak
akan menyangsarakan dan menyakitinya pada detik-detik akhir hidupnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam selalu berada di samping Abu Salamah dan senantiasa memohon kesembuhannya kepada Allah akan tetapi Allah berkehendak lain beberapa saat kemudian mau datang menjemput Rasulullah menutupkan kedua mata Abu Salamah dengan tangannya yang mulia dan bertakbir 9 kali diantara yang hadir Ada yang berkata Ya Rasulullah Apakah engkau sedang dalam keadaan lupa beliau menjawab Aku sama sekali tidak dalam keadaan lupa sekalipun bertakbir untuknya 1000 kali dia berhak atas takbir itu Kemudian beliau menoleh kepada Ummu Salamah dan bersabda barangsiapa yang ditimpa suatu musibah maka ucapkanlah sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah Sesungguhnya kita milik Allah dan kepadanyalah kita akan dikembalikan ya Allah karuniakanlah Bagiku dalam musibahku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya maka Allah akan melaksanakannya untuknya setelah itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berdoa ya Allah berilah ketabahan atas kesedihannya hiburlah dia dari musibah yang menimpanya dan berilah pengganti yang lebih baik untuknya Abu Salamah wafat setelah berjuang menegakkan Islam dan Abu Salamah telah memperoleh kedudukan
yang mulia di sisi Rasulullah sepeninggal Abu Salamah Ummu Salamah diliputi rasa sedih beliau menjadi janda dan ibu bagi anak-anak yatim setelah wafatnya Abu Salamah para pemuka dari kalangan sahabat bersegera meminang Ummu Salamah hal ini mereka lakukan sebagai tanda penghormatan terhadap suaminya dan untuk melindungi diri Ummu Salamah maka Sayyidina Abu Bakar As Siddiq dan Sayyidina Umar Bin Khattab meminangnya tetapi Ummu Salamah menolaknya pada saat dirudung kesedihan atas suami yang benar-benar dicintainya serta belum mendapatkan orang yang lebih baik darinya Ummu Salamah didatangi oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dengan maksud menghiburnya dan meringankan apa yang dialami beliau Rasulullah berkata kepada Ummu Salamah Mintalah kepada Allah agar dia memberimu pahala pada musibahmu serta menggantikan untukmu suami yang lebih baik Ummu Salamah bertanya siapa yang lebih baik dari Abu Salamah wahai Rasulullah kemudian Sayyidah Ummu Salamah menikah dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
Rasulullah mulai memikirkan perkara Ummu Salamah seorang mukminah mujahidah yang memiliki kesabaran dan Ummu Salamah pun telah menolak lamaran dua sahabatnya yaitu Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar Rasulullah pun berpikir dengan penuh pertimbangan dan kasih sayang untuk tidak membiarkannya larut dalam kesedihan dan kesendirian dalam keadaan seperti itu Rasulullah mengutus Habib bin abibaltah menemui Ummu Salamah dengan maksud meminangnya untuk beliau maka oleh Ummu Salamah diterimanya pinangan tersebut Bagaimana mungkin baginya untuk tidak menerima pinangan dari orang yang lebih baik dari Abu Salamah bahkan lebih baik dari semua orang di dunia dengan perkawinan tersebut maka umur Salamah termasuk kalangan ummahatul Mukminin dan oleh Rasulullah beliau ditempatkan di kamar Zainab binti husaimah yang digelari Ummul masakin yaitu ibu bagi orang-orang miskin sampai Ummu Salamah meninggal dunia hal itu diceritakan oleh Ummu Salamah kepada kami ia berkata aku dipersunting oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam lalu aku dipindahkan dan ditempatkan di rumah Zaenab yaitu Ummul masakin beberapa keistimewaan yang dimiliki Ummu Salamah adalah ketajaman logika kematangan berpikir dan keputusan yang benar atas Banyak perkara karena itu Ummu Salamah memiliki kedudukan yang agung di sisi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
seperti interaksinya dengan para umahatul mukminin yang merupakan interaksi yang diliputi rasa kasih sayang dan kelemahlembutan Saidah Ummu Salamah memiliki kedudukan yang agung diantara perkara yang menunjukkan kedudukannya yang tinggi di sisi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah apa yang diceritakan urwah bin Zubair Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyuruh Ummu Salamah melaksanakan salat subuh di Mekkah pada hari penyembelihan kurban padahal saat itu merupakan hari gilirannya Oleh sebab itu rasulullah merasa senang atas kesetujuannya begitu juga hadits Ummi Kulsum binti uqbah yang dimasukkan oleh Ibnu sa'ad dalam kitab tabrakannya Umi kulsu berkata tatkala Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menikahi Ummu Salamah Beliau berkata kepadanya Sesungguhnya aku menghadiahkan untuk Raja najashi sejumlah bejana berisikan Minyak Wangi dan selimut akan tetapi aku bermimpi bahwa Raja najasyi itu telah meninggal dunia kemudian hadiah yang kuberikan kepadanya dikembalikan kepadaku karena dikembalikan kepadaku maka barang tersebut menjadi milikku sebagaimana yang dikatakan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam
Raja najashi meninggal dunia dan hadiah tersebut dikembalikan kepadanya lalu Beliau memberikan kepada setiap istrinya masing-masing satu rupiah atau setengah liter Mesir dan beliau memberi sisa keseluruhannya serta selimut kepada Ummu Salamah setelah Ummu Salamah menjadi istri Nabi Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam memasukkannya dalam kalangan Ahlul Bait diantara riwayat tentang masalah tersebut adalah bahwasanya pernah Pada suatu hari Rasulullah berada di sisi Ummu Salamah dan anak perempuan umur Salamah ada di sana Rasulullah kemudian didatangi anak perempuannya yaitu Fatimah az-zahra disertai kedua anaknya yaitu Sayyidina Hasan dan sayidina Husein lalu Rasulullah memeluk Fatimah dan berkata semoga rahmat Allah dan berkahnya tercurah pada kalian wahai Ahlul Bait sesungguhnya Dia Maha terpuji lagi maha Mulia lalu menangislah Ummu Salamah maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menanyakan tentang penyebab tangisnya itu umur Salamah menjawab wahai Rasulullah engkau mengistimewakan mereka sedangkan aku dan anak perempuanku engkau tinggalkan beliau bersabda Sesungguhnya engkau dan anak
perempuanmu termasuk keluargaku anak perempuan Ummu Salamah yaitu Zaenab tumbuh dalam peliharaan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Zaenab termasuk diantara wanita yang memiliki ilmu yang luas pada masanya sebelum Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mempersunting Ummu Salamah Wahyu pernah turun kepada Rasulullah di kamar Aisyah yang dengan hal itu Sayyidah Aisyah membanggakannya pada istri-istri beliau yang lain maka setelah Rasulullah menikahi Saidah Ummu Salamah Wahyu turun kepada Rasulullah ketika beliau berada di kamar Ummu Salamah beberapa sikap Cemerlang Saidah Ummu Salamah diantara sikap Agungnya adalah apa yang ditunjukkannya pada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pada hari perjanjian hudaibiyah pada waktu itu Saidah Ummu Salamah menyertai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam perjalanannya menuju Mekkah dengan tujuan menunaikan umroh tetapi orang-orang musyrik mencegah mereka untuk memasuki Mekkah dan terjadilah
perjanjian hudaibiyah antara kedua belah pihak akan tetapi sebagian besar kaum muslimin Merasa dikhianati dan merasa bahwa orang-orang musyrik menyanyikan sejumlah hak-hak kaum muslimin diantara mayoritas yang menaruh dan dan itu adalah Sayyidina Umar Bin Khattab yang berkata kepada Rasulullah dengan percakapannya dengan beliau atas Perkara apa kita menyerahkan nyawa di dalam agama kita Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab saya adalah hamba Allah dan rasulnya Aku tidak akan menyalahi perintahnya dan dia tidak akan menyia-nyiakanku akan tetapi tanda-tanda bahaya semakin memuncak setelah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyuruh kaum muslimin melaksanakan penyembelihan hewan kurban kemudian bercukur tetapi tidak seorangpun dari mereka yang melaksanakannya beliau mengulang seruannya tiga kali tanpa ada sambutan beliau menemui istrinya yaitu Ummu Salamah dan menceritakan kepadanya tentang sikap kaum muslimin Ummu Salamah berkata Wahai nabi
Allah Apakah engkau menginginkan perintah Allah ini dilaksanakan oleh kaum muslimin keluarlah engkau kemudian Janganlah mengajak bicara sepatah kata seorangpun dari mereka sampai engkau menyembelih korbanmu serta memanggil tukang cukur yang mencukurmu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kagum atas pendapatnya dan bangkit mengerjakan sebagaimana yang diusulkan Saidah Ummu Salamah tatkala kaum muslimin melihat Rasulullah mengerjakan hal itu tanpa berkata kepada mereka mereka bangkit dan menyembelih serta sebagian dari mereka mulai mencukur kepala sebagian yang lain tanpa ada perasaan keluh kesah dan penyesalan atas tindakan rasulullah yang mendahului mereka Ummu Salamah telah menyertai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di banyak peperangan yaitu peperangan khaibar pembebasan Mekah pengepungan Thaif peperangan hawazin kemudian ikut bersama beliau di Haji Wada kita tidak melupakan sikapnya terhadap Sayyidina Umar bin Al Khattab tatkala Sayyidina Umar datang kepadanya dan mengajak bicara tentang perkara keperluan
ummahatul mukminin kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam serta kekasaran mereka terhadap Rasulullah maka Ummu Salamah berkata engkau ini aneh wahai anak Al Khattab engkau telah ikut campur di Setiap perkara sehingga ingin mencampuri urusan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam beserta istri-istrinya setelah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam meninggal dunia Sayyidah Ummu Salamah senantiasa mengenang beliau dan sangat berduka cita atas kewafatannya beliau senantiasa banyak melakukan puasa dan beribadah tidak kikir pada ilmu serta meriwayatkan hadits yang berasal dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah diriwayatkannya Sekian banyak Hadis Shahih yang bersumber dari Rasulullah dan suaminya Abu Salamah serta dari Saidah Fatimah az-zahra sedangkan orang yang meriwayatkan darinya banyak sekali diantara mereka adalah anak-anaknya dan para pemuka dan sahabat serta ahli hadits diantara beberapa sikapnya yang nyata adalah pada hari pembebasan Kota Mekah
Waktu itu Nabi keluar dari Madinah bersama bala tentaranya dengan kehebatan dan jumlah yang belum pernah disaksikan oleh bangsa Arab sehingga orang-orang musyrik Quraisy merasa takut dan mereka keluar dari rumah dengan maksud menemui Rasulullah untuk bertobat dan menyatakan keislaman mereka termasuk dari mereka adalah Abu Sufyan bin al-harits bin Abdul Muthalib yaitu anak paman Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan Abdullah bin Abi Umayyah bin AL mughirah yaitu anak Bibi dari ayah Rasulullah saudara Ummu Salamah sebapak ketika mereka berdua meminta izin masuk menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam beliau enggan memberi izin masuk bagi keduanya disebabkan penyiksaan mereka yang keras terhadap kaum muslimin menjelang beliau hijrah dari Mekkah maka berkatalah Ummu Salamah kepada Rasulullah dengan perasaan iba terhadap keluarganya sendiri dan juga keluarga Rasulullah wahai Rasulullah Mereka berdua adalah anak pamanmu dan anak Bibimu dari
ayah serta iparmu Rasulullah menjawab tidak ada keperluan bagiku dengan mereka berdua Adapun anak pamanku aku telah diperlakukan olehnya dengan tidak baik Adapun anak Bibiku dari ayah serta iparku telah berkata di Mekah dengan apa yang ia katakan pernyataan itu telah sampai kepada Abu Sufyan yaitu anak paman Rasulullah maka ia berkata demi Allah ia harus mengizinkanku atau aku mengambil anak ini dengan kedua tanganku pada saat itu ia bersama anaknya Ja'far Kemudian kami harus berkelana di dunia sehingga mati kehausan dan kelaparan lalu Ummu Salamah memberitahukan perkataan Abu Sufyan tersebut kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dengan kembali memohon rasa belas kasih akhirnya hati beliau menjadi luluh lalu mengizinkan keduanya masuk maka masuklah keduanya dan menyatakan keislaman serta bertaubat di hadapan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sikap Saidah Ummu Salamah
terhadap fitnah Saidah Ummu Salamah selalu berada di rumahnya senantiasa ikhlas beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan menjaga sunnah suaminya tercinta pada masa Khalifah Abu Bakar As Siddiq dan Sayyidina Umar bin Al Khattab pada masa Khalifah Utsman bin Affan Sayyidah Ummu Salamah melihat kegoncangan situasi serta perpecahan kaum muslimin di seputar Khalifah bahaya fitnah semakin memuncak di langit kaum muslimin maka Ummu Salamah pergi menemui Utsman dan menasehatinya supaya tetap berpegang teguh pada petunjuk Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam serta petunjuk Abu Bakar dan Umar bin Al Khattab tidak menyimpang dari petunjuk tersebut selama-lamanya apa yang dikhawatirkan Ummu Salamah terjadi juga yaitu peristiwa terbunuhnya Sayyidina Utsman yang saat itu tengah membaca Alquran dan angin fitnah Tengah bertiup kencang terhadap kaum muslimin pada saat itu Saidah Aisyah Telah membulatkan tekad untuk keluar menuju Basrah disertai thola bin Ubaidillah dan Zubair bin al-awwam dengan tujuan memobilisasi massa untuk melawan Ali Bin Abi Thalib maka Ummu Salamah mengirim surat yang memiliki sastra Indah kepada Saidah Aisyah dari Ummu Salamah istri Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam untuk Aisyah Ummul mukminin Sesungguhnya aku memuji Allah
yang tidak ada ilah atau tuhan melainkan dia Amma Badoo Engkau Sungguh telah merobek pembatas antara Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan umatnya yang merupakan hijab yang telah ditetapkan keharamannya sungguh Alquran telah memberimu kemuliaan Maka jangan engkau lepaskan Dan Allah telah menahan suaramu maka janganlah engkau mengeluarkannya serta Allah telah tegaskan bagi umat ini seandainya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengetahui bahwa kaum wanita memiliki kewajiban jihad atau berperang niscaya beliau berpesan kepadamu untuk menjaganya Tidakkah engkau tahu bahwasanya beliau melarangmu melampaui batas dalam agama karena sesungguhnya tiang agama tidak bisa kokoh dengan campur tangan wanita apabila tiang itu telah miring dan tidak bisa diperbaiki oleh wanita apabila telah hancur jihad wanita adalah tunduk kepada segala ketentuan mengasuh anak dan mencurahkan kasih sayangnya Ummu Salamah berada di pihak Ali Bin Abi Thalib karena beliau mengikuti kesepakatan kaum muslimin atas terpilihnya beliau sebagai khalifah
mereka karena itu Ummu Salamah mengirim atau mengutus anaknya yaitu Umar untuk ikut berperang dalam barisan Ali dikutip dari beberapa sumber pakar ilmu tafsir Profesor Quraish Shihab dalam buku membaca sirah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam menjelaskan kecantikan yang terpancar dari umur Salamah berasal dari kecantikan lahiriyah dan batiniah Ummu Salamah menyaksikan wafatnya sayyidin Husein setelah menikah dengan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam Ummu Salamah merekam banyak sabda-sabda dan tindakan yang dilakukan beliau bahkan Ummu Salamah tergolong sebagai perempuan yang memiliki kiprah dalam periwayatan Hadits yang luar biasa tercatat tidak kurang dari 378 hadits Rasulullah telah Ia ajarkan kepada murid-muridnya seperti Said bin al-musayyib
Mujahid dan Ummu selama yang dianugerahi dengan umur yang panjang beliau sempat menyaksikan pembunuhan Husein yaitu cucu Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam Sayyidina Husein merupakan anak dari Sayyidina Ali Bin Abi Thalib dan Saidah Fatimah Sayyidina Husein bahkan dikenal menjadi sosok yang sangat dihormati oleh umat Islam demikianlah kisah Saidah Ummu Salamah Semoga kita banyak mengambil pelajaran Terima kasih sudah membaca artikel ini wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Posting Komentar untuk "Cerita Istri Nabi Ummu Salamah. Yang Menyaksikan Wafatnya Imam Husein"